Wednesday, June 22, 2016

Bersyukur, Berterimakasih


感恩上蒼賜我日月星辰,
感恩大地賜我春夏秋冬,
感恩國家賜我祥和安寧,
感恩父母賜我一世今生,
感恩師長賜我賢明至誠。

感恩冷漠讓我懂得仁愛,
感恩背叛讓我懂得道義,
感恩粗鄙讓我懂得禮儀,
感恩愚昧讓我懂得智慧,
感恩欺騙讓我懂得信任。

感恩,感恩。
感恩世間一切,美,醜,善,惡。
吃素一日!
放生一天!
感恩,感恩

Bersyukur pada semesta alam,  mentari dan rembulan
Bersyukur pada bumi memberi keteraturan musim,

Bersyukur pada negara atas damai dan harmonisnya,
Bersyukur pada orang tua yang memberi kehidupan,
Bersyukur pada guru yang mengajarkan ketulusann dan kearifan.

Berterimakasih pada ketidakpedulian, yang telah membangkitkan empati dan kasih,
Berterimakasih pada pengingkaran, yang mengajarkan moral dan nilai kebenaran.
Berterimakasih pada kekasaran, yang mengingatkan tentang sopan santun dan etika.
Berterimakasih pada kealpaan, yang tumbuhkan pengetahuan dan kearifanan,
Berterimakasih pada kepalsuan, yang menguatkan komitmen dan integritas.

Bersyukur, berterimakasih.
Bersyukur kepada segala sesuatu sepanjang kehidupan, yang indah maupun buruk, baik dan jahat.
Satu hari bervegetarian !
Satu hari kita melindungi kehidupan !!

Bersyukur, berterimakasih.

Wednesday, March 18, 2015

Rose and Thorn



Rose and Thorn



A Thorn defend the rose,
harming only those who would steal the blossom.


Tidak ada Mawar yang tanpa duri, seorang pemetik yang mahir akan dapat menghindari masalahnya sambil terus mengumpulkan bunganya.
Tidak ada lebah yang tanpa sengat, tetap saja yang cerdas akan dapat mengumpulkan madunya.
Duri adalah pelindung mawar, melukai hanya mereka yang akan mencuri kembangnya.

Kehidupan adalah mosaik dari kesenangan dan kesakitan.
Penderitaan adalah jeda di antara dua momen kegembiraan.
Perang adalah pemisah di antara dua masa damai.
Badai adalah saatnya mensyukuri hari-hari yang cerah.

Kehidupan adalah koin, kebahagiaan dan kesengsaraan adalah kedua sisinya.
Sisi mana yang terjadi, bukan tergantung kemungkinan, melainkan karena pilihan.
Kebahagiaan adalah berkah bagi mereka yang mensyukuri dan menghargai kehidupan.
Kesengsaraan terjadi pada mereka mengabaikan dan merusaknya.

Nirvana dan Dukkha adalah kepribadian ganda dari kehidupan.
Nirvana adalah kepribadian yang asli.
Dukkha hanyalah muncul untuk menghadapi mereka yang akan menyakiti kehidupan.
Dukkha akan ditemui oleh mereka yang mencari Nirvana tetapi tanpa rasa hormat.
Dukkha menghukum mereka yang menggunakan jalan pintas, yang penuh kepalsuan dan kecurangan.

Dukkha hanyalah phobia, yang terjadi pada mereka yang menginginkan segalanya.
Dukkha hanyalah mimpi buruk, bagi mereka yang dikuasai kebencian.
Dukkha hanyalah halusinasi, karena tidak memahami kehidupan secara utuh.
Otherwise,   ......Life is Nirvana.

Ajaran tentang ke-sepuluh perbuatan baik.

Translation : By sadhaloka Bikkhu.

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu waktu, Sang Buddha tinggal di istana Raja Naga Samudera bersama-sama dengan persamuan delapan ribu Bhiksu utama dan total tiga puluh dua ribu Bodhisattva Mahasattva. Pada saat itu Yang Dimuliakan oleh Dunia mengatakan kepada Raja Naga:
"Karena semua makhluk memiliki kesadaran dan pemikiran yang berbeda, mereka juga bertindak secara berbeda dan berakibat pada beragamnya bentuk keberadaan. Oh Raja Naga, apakah Anda melihat berbagai bentuk dan penampilan dalam pertemuan ini, juga di lautan luas, bukankah mereka berbeda satu sama lain?

Jadi semua bentuk kelahiran dan keberadaan, tidak ada yang tidak terwujud dari pikiran. Sebagai akibat dari tindakan oleh raga, verbal, maupun mental; yang baik maupun tidak baik; dan tetap saja pikiran adalah tak-berwujud, tidak bisa ditangkap maupun dirasakan, tetapi (pikiran) yang mengakibatkan terkumpulnya dan munculnya segala dharma, yang pada akhirnya adalah tanpa pemilik, tanpa saya atau milik saya. Meskipun apa yang dimanifestasikan oleh masing-masing (makhluk) sesuai dengan tindakan itu tidak sama, adalah benar-benar tidak ada pencipta dalam (tindakan) ini. Oleh karena itu semua dharma adalah tak terbayangkan dan tak terkatakan, mereka adalah bagaikan khayalan layaknya. Para bijak yang menyadari hal ini harus membina tindakan yang baik. Dengan demikian, semua indria dan elemen-elemen yang muncul sebagai akibatnya, akan juga menjadi baik dan semua yang melihatnya tidak akan menjadi lelah akan-nya.

Oh Raja Naga, ketika Anda melihat tubuh Buddha, yang lahir dari seratus ribu Koti jasa pahala, dengan semua tanda baik menghiasinya, kemegahan cahaya yang meliputi seluruh pertemuan besar ini, bahkan lshvara dan Brahma Deva sejumlah tidak terbatas pun tidak ada yang bisa menandingi penampilannya. Mereka yang melihat dengan hormat pada tubuh Tathagata, bagaimana mereka bisa tidak merasa kagum. Kamu juga melihat semua Bodhisattva besar ini penampilan-nya luar biasa, bermartabat dan murni. Semua ini berasal sepenuhnya dari jasa pahala melaksanakan perbuatan baik. Demikian juga, semua yang dipenuhi kekuatan, seperti ke-delapan kelas dewa, naga, dan yang sejenisnya, mereka juga terwujud karena jasa pahala dari perbuatan yang baik.

Semua makhluk di samudra, beragam rupa, bentuk dan penampilan, baik yang kecil maupun besar, terlibat melakukan tindakan yang berasal dari baik raga, verbal maupun mental yang keluar dari segala macam niat dari pikiran mereka sendiri. Demikianlah, setiap makhluk menerima akibat sesuai dengan aksinya sendiri.

Anda harus terus berlatih dan belajar dalam Jalan ini, dan juga membimbing makhluk ke dalam pemahaman yang menyeluruh tentang sebab dan akibat dan juga menjalankan perbuatan” yang baik. Dalam hal ini Anda harus memiliki pandangan benar yang tak tergoyahkan dan Anda tidak lagi terjerumus kembali ke dalam pandangan yang salah, bahwa  hidup adalah nihil (annihilation) maupun kekal (eternity). Adapun tentang ladang kebajikan, Anda bersukacita di dalamnya, menghormati dan mendukungnya, karena melalui ini Anda juga akan dihormati dan didukung oleh semua manusia dan dewa.

Oh Raja Naga, Anda harus tahu bahwa Bodhisattva memiliki suatu metode yang memungkinkan-Nya untuk menghilangkan semua penderitaan dan segala nasib buruk. Metode apakah itu? Metodenya adalah dengan terus-menerus, siang dan malam, untuk mengingat, untuk merefleksi diri dan merenungkan dharma yang baik sehingga menyebabkan dharma yang baik tersebut meningkat dari waktu ke waktu, tidak membiarkan pikiran yang tidak baik untuk mengganggu. Ini akan memungkinkan Anda untuk menghilangkan semua kejahatan selamanya, untuk membawa dharma baik mencapai kesempurnaannya, dan agar terus dekat dengan Buddha, Bodhisattva, dan semua komunitas suci lainnya. Berbicara tentang dharma yang baik, terlahir sebagai pria dan dewa, pencerahan Shravaka, pencerahan Pratyekas dan pencerahan sempurna, semuanya tercapai tergantung pada dharma ini yang dianggap sebagai paling mendasar. Oleh karenanya disebut Dharma yang baik. Dharma ini adalah sepuluh tindakan perbuatan baik. Apa kesepuluh perbuatan ini? Mereka adalah kemampuan untuk menghentikann sepenuhnya membunuh, mencuri, perbuatann yang tidak pantas, berbohong, memfitnah, bahasa kasar, ucapan sembrono, nafsu, kebencian dan pandangan yang salah.

Oh Raja Naga, menghentikan menghilangkan kehidupan akan mencapai ke-10 jalan untuk terbebas dari gangguan/keputus-asaan/kekhawatiran. Apakah ke-10 hal itu?
1. Ia akan memberi secara universal kepada semua makhluk tanpa rasa takut.
2. Ia selalu memiliki hati belas kasih terhadap semua makhluk.
3. Semua kecenderungan kebencian dalam diri seseorang akan hilang selamanya.
4. Tubuh-nya selalu bebas dari penyakit.
5. Ia akan memiliki umur yang panjang.
6. Ia senantiasa dilindungi oleh makhluk-makhluk non-manusia.
7. Ia terbebas dari mimpi buruk, Ia tidur dan bangun dengan gembira.
8. Ia tidak terlibat permusuhan dan terbebas dari segala kebencian.
9. Ia terbebas dari ketakutan karena dikuasai nasib yang buruk.
10. Ketika hidupnya berakhir, Ia akan terlahir sebagai dewa.
Ini adalah ke-10 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan mencapai kemampuan yang hanya dimiliki Buddha, untuk hidup selama sesuai keinginan-nya.

Juga, oh Raja Naga, jika menghentikan mencuri maka Ia akan mencapai 10 jenis jalan (dharma) yang melindungi rasa percaya dirinya. Apa ke-10 hal itu?
1. Kekayaannya akan meningkat dan terus bertambah, dan tidak akan tercerai berai maupun dihancurkan, baik  oleh raja, perampok, banjir, kebakaran ataupun oleh putra yang ceroboh.
2. Ia akan disukai oleh banyak orang.
3. Orang lain tidak akan merugikan diri-nya.
4. Ia dipuji di-mana-mana.
5. ia terbebas dari kekhawatiran bahwa diri-nya akan terluka.
6. Nama baiknya tersebar luas.
7. Ia tidak takut untuk muncul di depan umum.
8. Ia diberkahi kekayaan, umur panjang, kekuatan, kedamaian, kebahagiaan dan keterampilan dalam berbicara, tanpa kekurangan.
9. Ia selalu berpikir untuk berbagi dan memberi.
10. Ketika hidupnya berakhir, Ia akan terlahir sebagai dewa.
Ini adalah ke-10 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan mencapai kebijaksanaan pencerahan tertinggi yang murni.

Juga, oh Raja Naga, jika menghentikan perbuatan tidak senonoh (yg melecehkan) maka Ia akan mencapai 4 jenis jalan (dharma) yang dipuji oleh para bijak. Apa ke-4 hal itu?
1. Semua keahlian-nya akan terukur dan sesuai.
2. Ia akan bebas dari kekacauan dan ketertarikan (yg tidak pantas).
3. Ia dipuji, kebaikannya dibicarakan oleh dunia.
4. Pasangan hidup (istri)-nya  tidak bisa diganggu oleh siapapun.
Ini adalah ke-4 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan memiliki tanda-tanda tertinggi bagi Buddha, pada organnya yang tersembunyi.

Juga, oh Raja Naga, jika menghentikan berbohong maka Ia akan mencapai 8 jenis jalan (dharma) yang dipuji oleh para dewa. Apa ke-8 hal itu?
1. Mulut-nya selalu murni dan memiliki aroma bunga teratai biru.
2. Ia dipercaya dan dipatuhi oleh seluruh dunia.
3. Apa yang Ia katakan adalah benar dan Ia dicintai oleh manusia dan dewa.
4. Ia selalu menghibur semua makhluk dengan kata-kata penuh kasih.
5. Ia mencapai kebahagiaan tertinggi; tindakan, ucapan dan pikiran –nya adalah murni.
6. Pembicaraannya tanpa kesalahan, dan pikiran-nya senantiasa bergembira.
7. Kata-katanya dihormati dan diikuti oleh manusia maupun dewa.
8. Kearifan-nya luar biasa dan tidak dapat ditundukkan.
Ini adalah ke-8 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan memiliki pembicaraan yang benar dari Tathagata.

Juga, oh Raja Naga, jika menghentikan memfitnah maka Ia akan mencapai 5 jenis kondisi dharma yang baik (yang ideal-tidak akan rusak). Apa ke-5 hal itu?
1. Ia memiliki raga yang baik, tidak ada pengrusakan yang akan dilakukan padanya.
2. Ia memiliki keluarga yang baik, tidak ada yang bisa menghancurkannya.
3. Ia memiliki keyakinan yang tidak akan mundur, karena sejalan dengan apa yang dilakukannya.
4. Ia memiliki kehidupan spiritual yang tidak akan mundur, karena apa yang Ia bina sangat mengakar.
5. Ia memiliki sahabat spiritual yang baik, karena Ia tidak menyesatkan atau menipu yang lain.
Ini adalah ke-5 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan memiliki pengikut yang tidak bisa dirusak ataupun disusupi Mara maupun pandangan yang menyesatkan.

Juga, oh Raja Naga, jika menghentikan bahasa yang kasar maka Ia akan mencapai 8 jenis tindakan yang murni. Apa ke-8 hal itu?
1. Pembicaraannya bermakna dan masuk akal.
2. Apa yang dikatakannya adalah yang membawa manfaat.
3. Kata-kata-nya membawa kebenaran.
4. Bahasanya indah dan mengagumkan.
5. Kata-katanya mendapatkan penerimaan luas.
6. Kata-katanya mendapatkan kepercayaan.
7. Kata-katanya tidak akan dicemooh.
8. Kata-katanya dicintai dan menikmati orang lain.
Ini adalah ke-8 (manfaat-nya).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan dilengkapi dengan berkah yang sempurna berbentuk suara Brahma Sang Tathagata.

Juga, oh Raja Naga, jika Ia menghentikan berbicara yang sembrono tidak berguna, maka Ia akan mencapai ke-3 kepastian. Apa ke-3 hal itu?
1. Ia pasti akan dicintai oleh para bijak.
2. Ia pasti dapat menjawab pertanyaan dengan kebijaksanaan dan sesuai dengan realitas.
3. Ia pasti untuk memiliki martabat yang paling baik dan kebajikan di antara manusia dan dewa dan Ia adalah tanpa kepalsuan.
Ini adalah ke-3 (kepastian).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan mencapai kemampuan (Tathagata) untuk memperkirakan segalanya, dan semuanya tidak akan tidak terwujud.

Juga, oh Raja Naga, jika Ia menghentikan nafsu keserakahannya, maka Ia akan mencapai ke-5 kebebasan. Apa ke-5 hal itu?
1. Kebebasan dari tindakan oleh tubuh, verbal maupun mental, karena semua ke-enam indria-nya sempurna.
2. Kebebasan dalam hal kepemilikan, karena tiada musuh dan perampok yang merampasnya.
3. Kebebasan dalam hal prestasi/pahala, karena apa pun yang Ia inginkan akan disediakan.
4. Kebebasan di posisi seorang raja, karena semua yang berharga, langka dan luar biasa akan dipersembahkan kepadanya.
5. Apa yang Ia dapatkan adalah seratus kali melampaui apa yang ia cari, karena dalam semua masa lalunya, ia tidak pelit maupun iri.
Ini adalah ke-5 (kebebasan).  Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan teramat dihormati di semua tiga alam, dan semua makhluk dari tiga alam dengan hormat memberi persembahan kepadaNya.

Juga, oh Raja Naga, jika Ia menghentikan kebenciannya, maka Ia akan mencapai ke-8 niat pikiran yang bergembiraan. Apa ke-8 hal itu?
1. Pikirannya terbebas dari niat untuk mencederai dan mengganggu (yang lain).
2. Pikirannya terbebas dari kebencian.
3. Pikirannya terbebas dari niat untuk ber-sengketa dan berdebat.
4. Pikirannya lembut dan dipenuhi kebenaran.
5. Ia telah mencapai kesempurnaan welas kasih orang suci.
6. Ia dipenuhi keinginan berbuat yang membawa manfaat dan kedamaian bagi yang lain.
7. Perawakannya bermartabat dan Ia dihormati oleh semua.
8. Karena Ia ramah dan penyabar, segera Ia akan terlahir di Dunia Brahma.
Ini adalah ke-8 (kegembiraan). Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan mencapai kesadaran dari Buddha yang senantiasa bebas dari hambatan. Semua orang tidak akan bosan memandangnya.

Juga, oh Raja Naga, jika Ia menghentikan pandangan yang salah, maka Ia akan mencapai ke-10 (kondisi) dharma yang senantiasa membawa manfaat. Apa ke-10 hal itu?
1. Ia mencapai kegembiraan pikiran yang sebenarnya, juga memiliki sahabat yang benar-benar baik.
2. Ia memiliki keyakinan yang mendalam akan (hukum) sebab dan akibat dan Ia memilih kehilangan kehidupan-nya daripada berbuat kejahatan.
3. Ia berlindung hanya kepada Buddha dan tidak kepada dewa atau yang lainnya.
4. Ia memiliki pikiran yang lurus dan pandangan yang benar, dan terbebas dari jaring keraguan akan nasib baik dan buruk.
5. Ia tidak akan terlahir kembali dalam kehidupan yang tidak baik, sebaliknya selalu terlahir sebagai manusia atau dewa.
6. Berkah dan kebijaksanaan yang tak terbatas akan meningkat dari waktu ke waktu.
7. Ia selamanya akan meninggalkan jalan yang salah dan menapak jalan suci.
8. Pandangan yang berasal dari ego dirinya tidak akan muncul dan Ia akan menghilangkan semua tindakan jahat.
9. Ia akan memiliki pemahaman yang tidak terhalang.
10. Ia tidak akan jatuh ke dalam kondisi apapun yang sulit.
Ini adalah ke-10 (manfaat). Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan menyadari dengan cepat semua Buddhadharma dan mencapai penguasaan kekuatan spiritual yang lebih tinggi. "

Pada saat itu Yang Dijunjung Dunia lebih lanjut mengatakan kepada Raja Naga:
"Jika ada Bodhisattva yang mampu untuk berhenti melakukan pembunuhan atau menyakiti, dan melakukan berbagi, menjalankan semua perbuatan baik ini pada saat membina Jalan, Ia akan selalu kaya, tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia akan memiliki umur panjang dan tidak mati sebelum waktunya, dan Ia tidak akan terluka oleh perampok atau musuh.
Karena Ia telah tidak lagi mengambil apa yang tidak diberikan kepadanya dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia akan melebihi yang lain(dalam hal ini), dan mampu mengumpulkan sepenuhnya semua yang dalam penyimpanan Buddha-dharma.
Karena Ia telah tidak lagi terlibat kehidupan yang tidak murni dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Keluarganya saleh dan taat. Tidak akan ada yang memandang ibu, istri dan anak perempuannya dengan pikiran penuh nafsu.
Karena Ia tidak lagi mengucapkan kepalsuan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Tanpa lagi memfitnah dia mengikuti Dharma sejati. Sehingga semua yang ia laksanakan sesuai dengan ikrarnya pasti berhasil.
Karena Ia tidak lagi mengucapkan hal apapun yang menyebabkan perselisihan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Keluarganya akan harmonis dan semua anggota keluarganya memiliki aspirasi yang sama dan bersukacita dalam hal yang sama, juga tidak akan pernah saling ribut untuk hal yang tidak masuk akal.
Karena Ia tidak lagi mengucapkan hal yang kasar dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Pada setiap pertemuan semua orang bergembira menerimanya sebagai guru. Kata-katanya akan dipercaya tanpa penolakan.
Karena Ia tidak lagi mengucapkan hal yang tidak berarti dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Kata-katanya tidak akan sia-sia, tetapi akan diterima dengan penuh hormat oleh semua orang. Dia mampu dan terampil dalam memecahkan keraguan dan ketidakpastian.
Karena Ia tidak lagi dikuasai keserakahan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Semua miliknya diberikan (kepada orang lain) dengan penuh kasih. Keyakinannya tegas dan pemahaman mengakar dengan baik. Dia diberkahi dengan otoritas yang besar dan kekuatan.
Karena Ia tidak lagi dikuasai kemarahan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia segera mencapai kebijaksanaan yang bebas dari halangan. Semua kualitas dirinya bermartabat sehingga semua orang menghormati dan mencintainya.
Karena Ia tidak lagi dikuasai oleh kebodohan batin dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia selalu terlahir dalam keluarga yang memiliki pandangan yang benar, dipenuhi sikap hormat hormat dan keyakinan. Ia melihat Sang Buddha, mendengar Dharma dan mendukung Komunitas Pembina. Dia tidak pernah lupa atau kehilangan kesadaran sempurnanya.
Ini adalah manfaat besar yang diperoleh oleh Mahasattva, yang pada saat Ia membina jalan Bodhisattva, berlatih ke-sepuluh perbuatan yang baik dan melengkapinya dengan berbagi.
Dengan demikian, oh Raja Naga, Saya rangkum. Karena Ia melengkapi pelaksanaan ke-sepuluh perbuatan baik dengan moralitas, makna dan manfaat dari semua Buddha-dharma dapat muncul (baginya) dan ikrar besar-nya dapat dilaksanakan hingga selesai.
Karena Ia melengkapi (menjalankan ke-sepuluh perbuatan baik) dengan kesabaran, Ia memiliki suara yang sempurna dari Sang Buddha juga semua tandanya akan menjadi indah.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan upaya, Ia dapat menghancurkan musuh dalam bentuk Mara dan masuk ke dalam penyimpanan Buddha-dharma.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi, sehingga kesadaran, kebijaksanaan, rasa malu, terang nurani dan ketenangan-nya muncul.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan kebijaksanaan, Ia mampu memotong habis pandangan salah yang timbul dari diskriminasi.

Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan cinta kasih, maka (pikiran dalam) kemarahan atau melukai semua makhluk tidak muncul dalam dirinya.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan welas kasih, Ia akan memiliki simpati terhadap semua makhluk dan tidak akan pernah bosan atau mengacuhkan mereka.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan sukacita, saat ia melihat orang lain dalam kebaikan, ia tidak akan iri dan mendengki.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ketenangan, ia tidak akan memiliki pikiran yang melekat pada keadaan menguntungkan maupun yang membenci keadaan merugikan.

Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan empat cara untuk membantu (orang lain), Ia selalu rajin dalam membantu dan mengajari semua makhluk.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan fondasi kesadaran, Ia akan menjadi trampil dalam berkontemplasi akan ke-empat fondasi kesadaran.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-empat upaya yang benar, Ia akan dapat menghilangkan sepenuhnya semua hal yang tidak baik.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-empat jalan menuju kekuatan, tubuh dan pikiran –nya akan selalu tenang dan tidak tertekan.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-lima kualitas, keyakinan yang mendalam akan terbentuk, akan ada upaya yang tak terhentikan, Ia selalu bebas dari kebingungan dan delusi, Ia selalu dalam kedamaian dan keseimbangan, dan semua kekotoran akan dienyahkan.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-lima kekuatan, semua permusuhan akan sepenuhnya dihilangkan dan Ia tidak dapat dilukai.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-tujuh faktor pencerahan, Ia akan selalu menyadari semua dharma.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-delapan ruas dari jalan mulia, Ia akan mencapai kebijaksanaan yang sempurna, yang akan selalu hadir bagi dirinya.

Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi tenang, Ia dapat mencuci bersih semua ikatan dan kecenderungan (laten).
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi penetratif (perenungan), Ia akan bisa menyadari sifat alami dari semua dharma sesuai dengan realitas.
Karena Ia melengkapi (praktek ini) dengan cara (membina yang benar), segera ia akan mencapai pemenuhan kebahagiaan yang terkondisi maupun tidak terkondisi.

Oh Raja Naga, Anda harus tahu bahwa ke-sepuluh perbuatan baik ini dapat membantu tercapainya ke sepuluh kekuatan (Tathagata), ke-empat jenis ketidak takutan, dan ke-delapan belas Dharma yang menandakan (Buddha) dan semua Buddha-dharma. Oleh karenanya, Anda harus menjalankan dan melatihnya dengan tekun.

Oh, Raja Naga, sama seperti kota maupun desa, mereka semua tergantung pada tanah besar di mana mereka berdiri. Semua tumbuhan, rumput, bunga, pohon dan kayu juga tergantung pada tanah untuk pertumbuhan mereka. Demikianlah kesepuluh perbuatan baik ini juga sama. Semua laki-laki dan dewa juga terwujud karena mereka. Pencerahan semua Shravaka, Pratyeka, jalan Bodhisattva, dan semua Buddha-dharma mereka semua tercapai karena kesepuluh tanah besar ini.

Setelah Sang Buddha menyampaikan ajaran ini, Raja Naga dari Samudra, bersama-sama dengan perkumpulan besar dari dewa, asura dan sebagainya, semua sangat bersukacita, menerimanya dengan penuh keyakinan dan dengan penuh hormat menjalankannya.

Friday, July 20, 2012

Letter on the Kitchen Table


(by John Ptacek)

Dear Ego,

Kita putus.
Tidak perlu lagi ada diskusi,
tidak usah lagi saling mendengarkan,
dan yang pasti tidak lagi saling menuding.
Kita telah berakhir.

Ini bukan keputusan emosional.
Sebenarnya juga tidak terasa sebagai keputusan.
Kita telah menjauh akhir-akhir ini; dan yang penting, saya telah menyadari perbedaan kita.
Apa yang selama ini menyatukan kita, kini telah tiada.

Tidak perlu lagi kamu menebar pesona.
Tidak usah repot mencoba mengisi kepalaku dengan pikiran tentang betapa hebatnya kita saat bersama atau bagaimana aku akan merasa kehilangan tanpa dirimu.
Kamu tidak lagi memiliki kekuasaan atas diriku.
Aku telah melihatmu dengan jelas sekarang, utuh, luar-dalam,
Memperhatikan dirimu sekali lagi, sungguh tidak ada apa-apa.

Butuh waktu yang panjang untuk memahamimu.
Sama seperti pasangan tidak bahagia lainnya yang saya kenal, kita terhanyut memasuki dunia kecil milik kita berdua; dan selama ini, saya malah menganggapnya sebagai realita.
Bila saya diminta untuk menjelaskan kapan pergeseran tersebut mulai terjadi, saya tidak ingat, rasanya sudah sangat lama.
Tetapi samar-samar saya masih mengingat bagaimana kehidupanku sebelum bertemu dirimu.
Sebenarnya juga bukan ingatan, lebih tepatnya adalah perasaan; Sebuah perasaan bebas merdeka.
Tetapi bukan rasa bebas seperti “memiliki seluruh akhir minggu tanpa perlu melakukan tugas atau memenuhi janji apapun”.
Melainkan KEBEBASAN yang sama sekali berbeda.
Lebih seperti kelegaan-tak terbatas, tidak terkungkung.
Sama seperti anak-anak sebelum kepala mereka dijejali segala macam omong-kosong duniawi,
sebelum rasa ketertakjuban mereka menghilang,
sebelum mereka mulai meniru perilaku jiwa-jiwa bermasalah di sekitar mereka.

Saya dapat menikmati perasaan kelegaan tersebut sekarang juga saat saya menutup mata dan melupakan bahwa saya mempunyai sebuah tubuh.
Rasanya bagaikan saya bukan lagi seseorang, saya menyatu dengan ruang yang berlangsung selamanya.

Saya tidak menuntutmu untuk memahami semua ini. Mustahil.
Kamu selalu mendefenisikan segala sesuatu, dan memilahnya ke dalam kategori-kategori.
Ini sungguh sulit untuk dijelaskan, tidak terungkapkan dengan kata-kata yang kuketahui.
Saya sadar, kamu benci apa yang saya katakan, benci bila saya menentang pandanganmu yang kaku.
Kamu biasanya akan diam dengan kening yang berkernyit.
Dulu saya salah menafsirkan sikap diammu.
Saya akan merasa sangat bersalah, malah merasa diri sendiri gila, hanya karena mengekspresikan diri.
Sekarang sikap diam-mu memberi-tahu saya sesuatu yang sama sekali berbeda, saya diberi tahu bahwa saya telah mengancam-mu.
Ia juga memberiathu saya sesuatu yang lain, yang sangat penting. Saya menjadi tahu bahwa saya mampu hidup sendiri.
Saat suaramu menghilang, SUARA-ku muncul kembali.
Ternyata ia ada, ia mungkin selalu ada sepanjang waktu, kamu yang selalu membuatnya tenggelam.
Ia adalah suara yang jelas, yang kuat.
Saya akan baik-baik saja tanpa kamu.

Teman-teman saya menganggap saya sudah gila.
Mereka bertanya-tanya apa yang akan saya lakukan tanpa dirimu.
Mereka sudah melihat sendiri apa yang terjadi dengan pasang surutnya hubungan kita, semua perilaku kita yang aneh dan tidak pantas, tetapi tetap saja mereka mempertanyakan keputusanku.
Ini benar-benar membuat saya bimbang, sampai saya mengingatkan diriku tentang sulitnya sebuah hubungan yang tidak sehat.
Yang sulit adalah kamu tidak menganggap hubungan kita tidak sehat.
Kamu sudah menerima bahwa adalah biasa untuk hidup menderita sepanjang waktu.
Bulan berlalu, tahun berganti, kamu katakan, ‘keadaan akan membaik’. Kita akan bereskan hal ini.
Tetapi kenyataannya tidak pernah membaik. Karena memang tak bisa.
Sebuah hubungan yang telah sakit seperti kita tidak akan pernah membaik, keadaan hanya akan menjadi semakin buruk.

Dunia itu kecil, pasti kita akan suatu kali bertemu lagi.
Jadi lebih cocok saya katakan ‘sampai jumpa’ dan bukannya ‘selamat tinggal’.
Asalkan kita mempertahankan sebuah jarak yang pantas, segalanya akan baik-baik saja.
Saya harus cukup jauh darimu untuk dapat mendengarkan suara saya sendiri.
Saya sebenarnya tidak keberatan sekali-kali ditemani oleh-mu, seperti saat memperbaiki wastafel atau packing mempersiapkan perjalanan. Kita biasanya akur pada saat-saat seperti itu.
Tapi mulai saat ini, kamu membutuhkan undangan. Jangan datang begitu saja. Kamu kan sudah tidak tinggal di sini lagi.

Silahkan kemas barang-barang–mu  dan tinggalkan kunci di atas meja.
Ketika saya pulang nanti, yang saya ingin dengar adalah ketenangan tanpa dirimu.
Biarkan saya melebur ke dalam keheningan tak terbatas, melupakan dimana saya bermula dan harus berakhir.
Kamu suatu kali pernah bilang padaku, bahwa saya tidak akan menjadi apa-apa tanpamu. Ingat?
Ok, saya ingin sebuah catatan positif mengakhiri semua ini dengan mengatakan kamu benar.
Tanpa kamu, saya bukan siapa-siapa, sama sekali bukan apa-apa.
Kalau bukan karena semua neraka yang harus saya lalui karena-mu, saya tidak akan pernah tiba pada kesimpulan penting ini.
Jadi terima-kasih yang sebesar-besarnya, walau mungkin Kamu tidak memahami apa yang saya katakan .

Love always,

John Ptacek