Friday, January 22, 2010

Belajar....bahasa.

Ada seorang Adik yang bertanya: "Apa kunci menuju pengetahuan yang banyak? Adakah formula khusus menuju pemahaman yang luas ??

Saya kira jawabannya hanya satu: belajar.
Ada yang bilang kuncimya ada tiga, tapi ternyata ketiganya adalah: belajar, belajar dan belajar.
Bisa jadi ada 100 jalan menuju pengetahuan yang banyak dan pemahaman yang luas, tapi tidak ada di antara jalan tersebut yang tidak mengagungkan belajar.

Ada banyak faktor untuk menunjang pembelajaran yang berkelanjutan:
eagerness to understand (rasa ingin memahami),
lingkungan yang menunjang pembelajaran,
kesadaran untuk terus menerus mengembangkan diri,
keinginan untuk melayani dan mendedikasikan diri untuk suatu tujuan mulia.

belajar, belajar dan belajar...
karena pengetahuan adalah terang, adalah kegembiraan, adalah harapa, adalah kebahagiaan.
dan ketidak tahuan adalah kegelapan, adalah kenestapaan, adalah kebuntuan, adalah penderitaan....

kegembiraan dalam belajar bukanlah atas apa yang didapatkan, melainkan di tengah proses menjalaninya.
kemajuan dalam belajar bukanlah karena belajar memberi kita sesuatu, melainkan karena belajar membawa kita semakin dekat kepada tujuan.
belajar tidak membawa kita menyadari bahwa kita lebih tahu dari yang lain, tetapi belajar membawa kita menyadari penyebab kegalauan hati kita.
belajar bukan bila duduk dengan buku di meja dan guru di depan, belajar adalah bila ada kejujuran dalam introspeksi dan ketenangan dalam observasi.

Jika belajar demikian agung, apa yang salah sehingga kita demikian tertinggal?
karena satu faktor yang sangat menunjang pembelajaran dasar telah diabaikan: Bahasa,...
Lupakan sesaat tentang pengembangan diri, tentang motivasi melayani.
Introspeksi dan observasi masih bisa menunggu.....
Karena tanpa penguasaan bahasa, pembelajaran dasar tidak terjadi.

Bahasa adalah sandi pengetahuan,
bahasa adalah jembatan komunikasi,
bahasa adalah gerbang kebudayaan,
bahasa adalah gudang peradaban,
bahasa adalah (salah satu) kunci keberhasilan.

Bahasa (tulisan) menyimpan jawaban terhadap ketidak-tahuan
bahasa meningkatkan apresiasi,
bahasa memperhalus perilaku
bahasa membuka jalan berkenalan dengan dunia.

Dik, penguasaan bahasa tidak hanya agar menjadi guru les,
juga tidak agar bisa menterjemah,
lebih bukan lagi agar mempermudah masuk surga.
Ayo belajar, belajar dan belajar... dimulai dari belajar bahasa.

.

No comments: