Friday, July 31, 2009

Phoebe, 5 tahun memberi makan 17800 orang.

5-year old Phoebe raises over $3,736 for San Francisco Food Bank!

For her pre-school public service project, a 5-year old named Phoebe was determined to help feed some of the 150,000 San Franciscans who are unsure where their next meal is coming from. So she started collecting empty cans to turn in for the recycling money. Her plan was to donate the proceeds to the San Francisco Food Bank.


She also created a hand-written plea for cash donations and distributed it to family, friends and pre-school alumni.


Phoebe’s teacher, Kathleen, always asks each student to perform a public service project before graduation. Past graduates operated lemonade stands and donated their proceeds to the food bank, but Phoebe was the first to come up with the idea of recycling cans. Her goal was to raise $1,000.
Every Thursday, she would count her money and report to the San Francisco Food Bank’s Events and Food Drives team.

A mention by San Francisco Chronicle columnist C.W. Nevius helped spread the word about Phoebe’s efforts. Caring people dropped off bags of cans on the school’s steps and left envelopes of cash in the school’s mailbox.

In just a few weeks, Phoebe collected 4,497 cans and raised a total of $3,736.30!
On June 25, Phoebe and her teacher presented a special box that Phoebe created, stuffed with checks and cash, to Paul Ash, Executive Director of the San Francisco Food Bank at Phoebe’s pre-school. Two TV news crews and two websites turned out to document the event.

Paul presented Phoebe with a certificate of thanks from the food bank. As he said, “There are not many people your age – not many people of any age – that have made this sort of contribution to help other people. So on behalf of all those people who are going to have food on their table because of you, thank you very much.”

Because the San Francisco Food Bank can turn a $1 donation into $9 worth of food, the amount 5-year old Phoebe raised allows us to distribute $33,626.70 worth of groceries – enough for about 17,971 meals.
Untuk video mengenai Phoebe di sini.
juga di Sommaratana youtube. (http://www.youtube.com/user/sommaratana)
Sign up ke karmatube untuk berbagai kisah dan video yang menggugah.

..

Wonderful World



Satu lagu tua,
membawa pesan yang demikian kuat,...
satu lagu indah,
dalam cinta kasih apa yang tak bisa,...


What a Wonderful world
Sam Cooke

Don't know much about history
Don't know much biology
Don't know much about a science book
Don't know much about the French I took
But I do know that I love you
And I know that if you love me too
What a wonderful world this would be
Don't know much about geography
Don't know much trigonometry
Don't know much about algebra
Don't know what a slide rule is for.
But I do know that one and one is two,
And if this one could be with you,
What a wonderful world this would be.
Now i don't claim to be an "A" student,
But I'm trying to be.
So maybe by being an "A" student baby
I can win your love for me.
Don't know much about history
Don't know much biology
Don't know much about a science book
Don't know much about the French I took.
But I do know that I love you,
And I know that if you love me too,
What a wonderful world this would be.
Latatatatatatahuwaah (history)
Oehwoewoe (biology)
Latatatatatatahuwaah (science book)
Oehwoewoe (French I took)
But I do know that I love you,
And I know that if you love me too,
What a wonderful world this would be.

Betapa Dunia yang Luar Biasa
diterjemahkan dari lirik lagu "What A Wonderful World"oleh Sam Cooke
dibuat ke dalam versi Sommaratana.

Tidak banyak tahu tentang sejarah Buddhisme
Tidak banyak tahu tentang tiga karakteristik Dharma
Tidak banyak tahu tentang Abhidharma
Tidak banyak tahu tentang Bahasa Pali maupun Sanskrit

Tetapi saya tahu bahwa saya mengasihimu
dan saya tahu jika kamu juga mengasihiku
Betapa ini akan menjadi dunia yang luar biasa

Tidak banyak tahu tentang tempat-tempat suci
Tidak banyak tahu tentang segala kendaraan agung
Tidak banyak tahu tentang paticca sammupada
Tidak tahu bagaimana menggunakan mala

Tetapi saya tahu bahwa satu tambah satu adalah dua
dan jika itu adalah saya tambah kamu
Betapa ini akan menjadi dunia yang luar biasa

Saya tidak berani mengaku sebagai siswa yang baik,
Tetapi saya sungguh berusaha.
Jadi dengan belajar menjadi seorang siswa kecil yang baik
Saya dapat memenangkan cintaMu untukku.

Tidak banyak tahu tentang sejarah Buddhisme
Tidak banyak tahu tentang tiga karakteristik Dharma
Tidak banyak tahu tentang Abhidharma
Tidak banyak tahu tentang Bahasa Pali maupun Sanskrit

Tetapi saya tahu bahwa saya mengasihimu
dan saya tahu jika kamu juga mengasihiku
Betapa ini akan menjadi dunia yang luar biasa
Latatatatatatahuwaah (sejarah)
Oehwoewoe (tiga karakteristik)
Latatatatatatahuwaah (abhidharma)
Oehwoewoe (Pali dan Sanskrit)

Tetapi saya tahu bahwa saya mengasihimu
dan saya tahu jika kamu juga mengasihiku
Betapa ini akan menjadi dunia yang luar biasa



...

Tuesday, July 28, 2009

Mencintai bagai Sinar Mentari

'Like the Sun Shining' adalah sebuah tulisan oleh Tenzin Palmo .
Beliau terlahir dengan nama Diane Perry pada Juni 1943.
Beliau berikrar akan mencapai kesempurnaan dengan tubuh kasar wanita, walau membutuhkan berapa kali kehidupan sekalipun.....
Tulisan asli dalam Inggris silahkan ke: Jul 27: Like The Sun Shining, Tenzin Palmo.
Untuk audio reading : ( Listen To Reading! )

Like The Sun Shining
by Tenzin Palmo (Jul 27, 2009)

Terkadang banyak orang tidak dapat memahami, bagaimana Buddhisme di satu kesempatan berbicara tentang cinta kasih, namun pada nafas yang selanjutnya telah berbicara tentang ketidak-melekatan dan berbagai kualitas pelepasan (renunciation).
Namun itu terjadi karena kita telah mencampuradukkan antara cinta dengan ketergantungan. Kita menganggap telah mencintai, namun yang terjadi adalah keinginan untuk memiliki, harapan untuk menggantungkan segalanya kepadanya.
Jadi itu bukan cinta, melainkan mencintai-melekat pada diri sendiri.
Itu bukan sepenuhnya mencintai orang lain, mengharapkan yang terbaik dan kebahagiaan untuknya, melainkan menginginkan dia untuk berbuat yang terbaik untukku, dan membahagiakan diriku.
Penting untuk merenungkan hal ini dengan mendalam, karena kita telah menyalahartikannya.

Saat berusia 19 tahun, saya mengatakan kepada ibuku, "Saya akan ke India," dan dia berkata, "Oh ya, kapan kamu berangkat?" Ibu tidak pernah berkata, "Mengapa kamu meninggalkanku, ibumu yang tua dan kasihan ini, sekarang kamu sudah tiba pada usia yang dapat menghasilkan kehidupan, mengapa kamu pergi dan meninggalkan-ku?" Dia hanya berkata, "Oh ya, kapan berangkatnya?" Tentu bukan karena saya tidak dicintai, sebaliknya karena Ibu benar mencintaiku. Dan karena Ibu mencintaiku melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, dia menginginkan yang terbaik untukku, bukan apa yang akan baik untuknya. Semoga Anda bisa memahami hal ini. Kebahagiaannya adalah dengan membuatku berbahagia.

Itulah cinta, sesuatu yang kita semua perlu tumbuhkan dalam menjalin hubungan (hubungan apa-pun juga). Peganglah mereka dengan halus, bagaikan menopang dan membantu dan bukannya mencengkeram dan menguasai. Sehingga setiap saat bersama, kita mengapresiasi dan bergembira, namun saatnya harus pergi, kita dapat merelakan dan mendoakannya. berubah dan ketidak-kekalan adalah sifat alami segala sesuatu.

Saat merasa kehilangan sesuatu yang dicintai, sebenarnya adalah kemelekatan yang menjadi masalah, bukan kehilangan. Adalah kemelekatan yang mengakibatkan penderitaan. Itulah sebabnya Buddha mengajarkan bahwa bersama dengan kemelekatan muncul rasa takut dan kesedihan. Kita takut kehilangan, dan kita merasa sedih saat benar-benar hilang. Buddha tidak pernah mengatakan adalah cinta yang mengakibatkan kesedihan.

Cinta adalah membuka hati. Adalah bagaikan sinar mentari. Yang tidak pernah mendiskriminasi, menyinari yang ini tapi tidak yang itu. Ia terus bersinar karena memang demikianlah telah menjadi sifat alami matahari untuk memberikan kehangatan. Ada orang yang berusaha menghindar, mereka masuk ke dalam rumah, dan menutup pintu jendela; itu masalah mereka sendiri. Karena matahari tetap saja akan bersinar. Dan itulah kualitas kejiwaan yang perlu dikembangkan. Suatu kualitas untuk terus membuka diri, memancarkan kasih, selalu, apapun yang terjadi.
Saya akan mencintaimu bila kamu berbuat seperti ini, tetapi saya akan tidak akan lagi mencintaimu bila kamu berbuat seperti itu. Demikianlah kesalahan yang banyak dilakukan orang tua dalam menghadapi anak-anak yang tidak penurut.
--Tenzin Palmo--


*Kasih adalah bagaikan sinar mentari,
yang selalu menyinari semuanya tanpa membeda-bedakan
Kasih (Metta) adalah kualitas pertama dari keempat hati yang tidak terbatas..

Untuk banyak tulisan sejenis klik dari Every day is another Journey di e-text, e-sutra, e-read

.

Saturday, July 25, 2009

The Great Harmony

'Sommaratana Place' adalah suatu tempat Persaudaraan besar, suatu tempat dimana semua individu di sana berusaha untuk mencapai puncak (summit) keberhargaan-nya (Ratna) dirinya, sambil membantu yang lain untuk mencapai hal yang sama.
Tentu saja sejauh ini Sommaratana Place masih merupakan suatu tempat di dunia maya.

'Sommaratana Place' adalah suatu Commune (Intentional Community). Adalah suatu Utopia. Idealisme/mimpi/harapan akan suatu komunitas yang damai-berbahagia ini bukanlah hal yang baru, adalah sesuatu yang telah menyatu dengan kehidupan manusia.

Liji 禮記 "The Book of Rites", pada point 1 dari bab 禮運- Li Yun adalah tentang 禮運大同篇- Li Yun Da Tong Pian, yang merupakan salah satu fondasi idealisme bagi Sommaratana Place.

"When the Great Way prevailed, the world community was equally shared by all. The worthy and able were chosen as office-holders. Mutual confidence was fostered and good neighborliness cultivated. Therefore people did not regard as parents only their own parents, nor did they treat children only their own children. Provision was made for the aged till their death, the adult were given employment, and the young enabled to grow up. Old widows and widowers, the orphaned, the old and childless, as well as the sick and the disabled were all well taken care of. Men had their proper roles and women their homes. While they hated to see wealth lying about on the ground, they did not necessarily keep it for their own use. While they hated not to exert their effort, they did not necessarily devote it to their own ends. Thus evil schemings were repressed, and robbers, thieves and other lawless elements failed to arise, so that outer doors did not have to be shut. This was called the age of Great Harmony (Ta Tung)."

Kaligrafi di atas dan terjemahan dalam Inggrisnya adalah dari Link ini

禮運大同篇

大道之行也,天下為公。選賢與能,講信修睦,故人不獨親其親,不獨子其子,使老有所終,壯有所用,幼有所長,矜寡孤獨廢疾者,皆有所養。男有分,女有歸。貨惡其棄於地也,不必藏於己;力惡其不出於身也,不必為己。是故謀閉而不興,盜竊亂賊而不作,故外戶而不閉,是謂大同。


"1. Saat Tao Agung telah terlaksana sepenuhnya, dunia akan hidup dalam keadilan;
2. Pemimpin akan dipilih dari mereka yang ber-kebajikan dan mempunyai kemampuan;
3. Semuanya jujur-tulus dan mengutamakan kebersamaan;
4. Sehingga tidak ada yang hanya mencintai orang tuanya sendiri atau hanya memberlakukan anak sendiri seperti layaknya anak;
5. Segala kebutuhan terjamin bagi semua orang tua hingga akhir hayatnya,
setiap orang dewasa mempunyai tugas pekerjaan dan
setiap anak mempunyai lingkungan terbaik untuk tumbuh berkembang.
6. Kasih sayang ada untuk setiap duda-janda, anak yatim,
mereka yang telah tua dan tak berketurunan, juga bagi mereka yang sakit maupun cacat, semuanya memperoleh perhatian;
7. Setiap pria mempunyai peran dan setiap wanita mempunyai rumahnya.
8. Mengumpulkan segala sesuatu yang tidak termanfaatkan, namun tidak pernah membutuhkannya untuk diri sendiri.
Tidak suka untuk berpangku tangan, namun tidak perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
9. Demikianlah semua tidak pernah saling merugikan, perampok, pencuri dan semua yang bertentangan dengan hukum tak pernah bisa muncul, hingga pintupun tidak perlu terkunci.
10. Inilah yang dimaksud dengan suatu era (utopia) persaudaraan besar.”

1. Dari semua jalan di dunia, hanya jalan pembinaan diri yang tak akan menyesatkan, dalam berbagai persoalan, hanya tao yang akan secara tuntas menyelesaikannya. Saat Tao Agung telah terlaksana sepenuhnya, dunia akan hidup dalam keadilan;

2. Tanpa mengabaikan aspirasi setiap individu, komunitas dipimpin oleh ia yang mepunyai kebajikan sehingga setiap orang dengan rela menyumbangkan keahliannya.

3. Menggunakan kejujuran dan ketulusan untuk mengawal setiap hubungan. Kebersamaan sebagai keharusan;

4. Setiap yang tua adalah orang tuaku, setiap anak adalah anak-anakku, sebagaimana kehendak setiap Bodhisattva.

5. Menyediakan yang terbaik kepada setiap individu pada ketiga bagian proses kehidupannya : Anak kecil, dewasa maupun tua.

6. Perhatian khusus bagi yang tak mampu menjaga dirinya sendiri, bagi yang tak terwakili, bagi kaum yang termarginalisasi, yang merupakan 'Harijan'

7. Mementingkan keluarga sebagai inti pembentukan setiap kebudayaan, sebagai mata rantai pencapaian perdamaian

8. SP berusaha menjalankan Gift economy

9. Sehingga kejahatan-pun tidak menemukan kesempatan untuk tumbuh

10. Inilah impian dan kehendak setiap orang, suatu era (utopia) persaudaraan besar.”

...

Tuesday, July 14, 2009

Randy Pausch : Really Achieving Your Childhood Dreams

Randolph Frederick "Randy" Pausch (October 23, 1960 – July 25, 2008) adalah pengajar pada Carnegie Mellon University (CMU) di Pittsburgh, Pennyslvania, Amerika serikat.

Pada Sept 2006, Pausch mendapati dirinya menderita kanker pankreatik. Namun, tidak melewati hari-hari terakhirnya dalam ketakutan dan perasaan kasihan kepada diri sendiri, Pausch sebaliknya tetap…..menaburkan kasih, memotivasi setiap orang untuk mengejar impian-nya.

Pausch pada 18 Sept 2007, menyampaikan satu seminar, "The Last Lecture: Really Achieving Your Childhood Dreams" di CMU, yang sangat 'kuat', yang kemudian menjadi sedemikian populer di Youtube, yang memicu berbagai liputan media lainnya, di susul dengan buku dengan tema yang sama, berjudul The Last Lecture.

Bagi saya, yang saya pelajari paling mendalam dari Pausch adalah tentang kasih, itulah alasan di balik pemilihan foto bagi posting ini.

Pausch adalah tokoh Sommaratana, karena bukan hanya menjalani kehidupannya hingga kepenuhannya, namun juga memotivasi dan membantu yang lain untuk mencapai hal yang sama.

Berikut beberapa penggalan dari 'pesan-pesan' Pausch:
http://en.wikiquote.org/wiki/Randy_Pausch
http://belifesavvy.com/2008/07/26/randy-pauschs-most-inspirational-quotes/

Keberadaaan 'Dinding bata' pasti untuk suatu alasan. Dinding tersebut bukan untuk menolak kita. Dinding tersebut untuk menguji betapa kuat keinginan kita, karena dinding tersebut untuk menghentikan mereka yang tidak cukup kuat keinginannya. Dan jelas itu bukan aku.

Temukanlah yang terbaik dalam diri setiap orang ... Bersabarlah, dan mereka akan mengejutkan dirimu. Terkadang ini membutuhkan bertahun-tahun, tetapi merka pasti akhirnya akan menunjukkan sisi baik mereka. Bersabarlah dalam penantian.

Kemarahan belum pernah dapat memperbaiki keadaan.

Pada saat Anda melakukan kesalahan dan tidak ada lagi yang ingin bersusah payah memberikan masukan untukmu, keadaanmu sungguh buruk. Peng-kritik adalah mereka yang masih perduli dan mencintaimu.

Jangan mengeluh, Kerja lebih keras. Dalam kontrak Jackie Robinson (pemain baseball kulit hitam pertama yang bermain di major league) dinyatakan dia tidak boleh mengeluh, juga apabila diludahi. Anda boleh memilih untuk mengeluh atau berjuang sekeras-kerasnya. Pilihan kedua kelihatannya akan lebih efektif.

Pengalaman adalah apa yang Anda dapatkan saat tidak memperoleh apa yang diinginkan.... Saya mungkin mendapatkan jauh lebih banyak dari mimpi itu (untuk bermain football profesional), walau tidak mencapainya daripada yang saya dapatkan dari berbgai hal yang saya capai.

Putuskanlah apa Anda adalah Tigger (yang optimis) atau Eyeore (yang pesimis) . saya sendiri adalah Tigger. Ini tidak sekedar apakah mimpi akan tercapai, tetapi lebih mengenai sepenuhnya menjalani hidup. Jika telah menjalani hidup dengan cara yang benar, sisanya akan diurus oleh karma, dan mimpi akan datang dengan sendirinya kepadamu.

Jangan pernah meremehkan pentingnya untuk hidup bergembira. saya sedang menjelang kematian, tapi tetap menikmati hidup, dan tetap akan melakukannya setiap hari, karena sebenarnya tidak ada cara yang lebih baik untuk memainkan peran (dalam hidup) ini..... Menikmati hidup bagiku adalah bagaikan air bagi ikan. Tidak terbayangkan apa jadinya tanpa menikmati hidup.

Lebih baik untuk gagal secara spektakuler daripada keberhasilan yang biasa-biasa. [Saat mengajar, Randy Pausch memberikan penghargaan Penguin pertama bagi kegagalan yang terbesar karena mencoba sesuatu yang luar biasa dan baru, karena dia mengganggap hal ini pantas untuk dirayakan. Penguin pertama adalah dia yang memberanikan diri untuk nyebur untuk menguji dinginnya air.]

Nasihat terbaik yang pernah saya dengar tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik adalah dari pramugari. 'Apabila terjadi keadaan darurat, ambil dan pakai topeng oksigenmu terlebih dahulu.'

(bagaikan) Seseorang akan mendorong jatuh keluarga saya dari tebing dan saya tiada di sana untuk dapat menolong mereka, tentu saja ini melukai hatiku. Namun saya masih mempunyai sedikit sisa waktu untuk menyiapkan jala agar kejatuhan mereka akan sedikit dapat diatasi. Demikianlah cara terbaik, dan pemanfaatan maksimal dari sisa waktu saya, jadi lebih baik saya segera mulai bekerja.

Jadilah yang terbaik dalam sesuatu; itu akan membuatmu berharga.....Bawalah sesuatu ke meja makan, itu akan membuatmu disambut hangat.

Walau kedengarannya klise, kematian adalah bagian dari kehidupan dan pasti akan terjadi pada setiap orang. saya beruntung karena mendapat pemberitahuan awal dan saya dapat memaksimalkan pemanfaatan waktu saya bagi keluarga.

Kita tidak lagi dapat merubah kartu yang telah dibagikan, hanya bisa menentukan bagaimna cara memainkannya.

Pastikanlah hal-hal mendasar telah dilakukan dengan baik, bila tidak hal-hal menyenangkan tidak akan berhasil.

Lebih mudah untuk menjadi brillian bila Anda meniru mereka-mereka yang memang brillian.

Sungguh sangat disayangkan bila orang telah menganggapmu sombong. Karena ini akan membatasi pencapaian hidupmu.

Saya punya teori bahwa mereka yang berasal dari keluarga besar adalah orang yang lebih baik karena mereka telah belajar untuk hidup akur bersama.

Siapkan dirimu. Keberuntungan terjadi saat persiapan bertemu dengan kesempatan.

Video the last lecture (1:16) dapat dibuka pada Favorites di Sommaratana's youtube

...

Sunday, July 12, 2009

Good, Beauty and True



Kebaikan, keindahan dan keaslian
ada di dalam diri kita


Berikut adalah rangkuman dari “Kebaikan (good), keindahan(beauty) dan keaslian (true) ada di dalam diri kita”, sebuah pembicaraan yang diberikan oleh Thich Nhat Hanh 20 Nov 1997 di New Hamlet:

Antoine de Saint Exupéry mengatakan, saling mencintai tidaklah (hanya)berarti duduk salaing berhadapan dan saling memperhatikan, tetapi lebih bermakna melihat ke jurusan yang sama.

Saat mengatakan saling mencintai, (pada kita2 orang kebanyakan) yang lebih sering terjadi adalah kita saling mengamati (lebih parah dari saling memperhatikan : ptjmah). Karena kita setiap orang ada kekurangan, kebutuhan dan keinginan. Kita menginginkan keindahan, kita haus akan keindahan. Kita menghormati dan mencari keaslian, kita haus akan keaslian. Kita juga haus akan ketulusan. Jadi kita terus mencari sesuatu yang suci, yang cantik, yang baik dan menyeluruh. Jika mendapatkannya, kita menganggap kita tidak akan lagi berkurangan, kita juga merasa tidak lagi kesepian, padahal ini jelas cara yang salah.

Kita berusaha mencari keindahan, kebaikan dan keaslian, kita mencarinya pada diri orang lain, dan kita menganggap jarang ada orang yang memilikinya. Tetapi kita mempunyai persepsi yang salah, sehingga apa yang tadinya kita anggap benar-benar indah ternyata bukan benar-benar keindahan. Yang kita anggap asli kemudian kita sadari tidak asli. Yang kita anggap baik juga tidak benar-benar baik. Karena cinta kita dibangun dengan fondasi persepsi yang salah, setelah satu kurun waktu, kita akan mulai rubuh. Karena dia ternyata tidak bias mewakili keindahan, kebaikan dan keaslian yang kita cari. Lebih buruknya adalah kita merasa ditipu, sehingga kita menderita. Kita pun merasa perlu segera beralih mencari objek pengganti.

Kebanyakan dari kita pada awalnya merasa kita kekurangan sesuatu, merasa kita hanya separuh manusia. Dan kita mencari kemana-mana belahan lain tersebut. Kita bagaikan sendok yang belum bertemu garpu, Kita terus mencari garpu, si belahan lain diri kita. Namun bila kita renungkan mendalam, ternyata perasaan kekurangan ini adalah persepsi yang salah. Kita dihinggapi ‘penyakit-berkekurangan’, bahwa keindahan, kebaikan dan keaslian tidak ada (lengkap) dalam diri kita. Ini penyakit yang parah. Kita telah mempersepsikan diri sebagai tidak cukup bernilai. Tidak ada keaslian, keindahan dan kebaikan dalam diri kita. Jadi tidak beralasan untuk percaya diri. Kita tidak mengungkapkannya keluar, namun demikian kita menganggapnya.

Namun kita sangat ingin melakukan sesuatu untuk memilikinya, dan kita ‘merasa’ bahwa sebenarnya kita menipu orang lain. Kita menunjukkan kepada orang lain bahwa kita baik dan cantik, tetapi kita ‘merasa’ yang kita tunjukkan tersebut hanya di permukaan saja. Dalam diri kita, kita merasa tidak benar-benar cantik dan baik. Jadi kita pergi kemana-mana untuk mencari kosmetik perias diri kita. Kita mencari bedak, lipstick kalo perlu operasi, ini yang kita lakukan terhadap raga kita. Untuk jiwa, semangat dan pikiran, kita memperdalam filsafat. Untuk menambah pengetahuan kita belajar berbagai ilmu. Kita juga memperdalam agama, kita pergi ke Guru yang satu, kemudian ke yang lain. Demikianlah cara kita menghias diri dengan ‘keindahan dan kebaikan’. Demikian kita ingin dikenal orang. Demikianlah kita telah saling menipu, karena semua dia-pun melakukan hal yang sama.

Duduk di bawah pohon Bodhi Sang Buddha menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan dirinya juga kita. Beliau melihat bahwa kebaikan, keindahan dan keaslian ada dalam diri setiap orang. Namun jarang ada yang menyadarinya. Kebanyakan orang menganggap bahwa kebaikan, keindahan dan keaslian ada pada tempat lain, pada orang lain yang sangat khusus. Mereka tidak menyadari bahwa sedikit lebih dalam, pada diri sendiri sebenarnya ketiga hal ini berada. Karena selama ini kita tidak mampu mengjangkaunya, kita menjadi beranggapan kita tidak memilikinya, itulah sebabnya kita menjadi sendok yang tengah mencari garpunya, kita mencarinya seumur hidup. Sungguh aneh, setiap makhluk sebenarnya mempunyai sifat alami yang ‘Cerah’, namun tidak ada yang menyadarinya. Dan karenanya kita terseret arus, terhanyut dan tenggelam dari kehidupan ke kehidupan, dalam lautan besar samsara, dalam penderitaan.

Hanya apabila kita telah menyadari bahwa ada esensi, ada inti kebaikan, keindahan dan keaslian dalam diri kita, kita akan mampu mengakhiri pencarian. Kita akan berhenti merasa masih kekurangan. Juga berhenti untuk menipu orang lain. Kita tidak perlu lagi merias diri. Demikian juga kita tidak akan pernah merasa ditipu lagi, kita akan juga membantu orang lain menemukan kebaikan, keindahan dan keaslian-nya.

Bagaikan sebuah ombak di lautan, ia melihat dirinya rentan, jelek, yang lain jauh lebih kuat, besar dan indah dibanding dirinya. Ia terkena ‘penyakit berkekurangan’. Namun saat ombak ini menemukan jati dirinya, bahwa pada dasarnya ia adalah air, ia segera menyadari bahwa sebagai air, ia terbebas dari konsep cantik dan jelek, tinggi dan rendah, di sini dan di sana. Baik sebagai ombak besar maupun kecil, yang setengah ataupun sepertiga, semuanya adalah air. Begitu ia menyadarinya, ia juga mendapatkan harkat dan nilai dirinya, karena air adalah terbebas dari lahir dan mati. Sama seperti setiap ombak pada dasarnya adalah air, setiap manusia juga mempunyai dasar keindahan, kebaikan dan keaslian di dalam dirinya.

[Bell]

Suatu hari kita bertemu dengan seorang Guru yang sangat special, yang mengajarkan:
”Jangan lanjutkan mencari ke luar, karena dalam dirimu apa yang dicari telah tersedia.”
“Semua makhluk pada hakekatnya memiliki ‘kesejatian’ yang murni, jernih dan sudah lengkap dalam dirnya, dan itulah sumber keindahan, kebaikan dan keaslian internalnya.”

Saat kita memperhatikan setiap ia yang kita cintai, demikian yang kita katakan kepada diri sendiri: ”Dia memiliki dasar keindahan, kebaikan dan keaslian, sayang dia tidak menyadari dan tidak meyakininya.” Cinta yang sebenarnya segera bangkit dalam diri kita, dan komunikasipun terbuka: ”Mari kita hilangkan pandangan yang sempit. Mari kita kembali ke kekayaan abadi kita. Kita hentikan saling menipu ini.” Dan bersamanya kita menjadi “Associate Lover” bagi satu sama lain.

Bersama semua “Associate-Lover”, bersama kita saling mengingatkan untuk terus saling mencintai dan menjauhi penderitaan. Inilah esensi dari sangha.

Truth is always beautiful.
Kindness is always beautiful.
And beauty is always true, is always kind.

http://www.abuddhistlibrary.com/ mempunyai kompilasi yang cukup lengkap untuk ceramah dan artikel yang ditulis Thich Nhat Hanh.
..

Sunday, July 5, 2009

The Five Precepts



Hari itu saya kesiangan untuk sarapan di restoran vegetarian samping lobby hotel tempatku menginap. Pelayan kelihatannya sudah mulai akan merapikan meja buffet saat saya turun, namun segera mereka mempersilahkan saya mengambil sarapanku. Saya mengambil yang dibutuhkan dan mengatakan kepada mereka bahwa saya sudah mengambil cukup.

Saya katakan kepada mereka bahwa saya mau duduk agak lama, jadi mempersilahkan mereka untuk melanjutkan aktivitas tanpa perlu sungkan.

Menghirup susu kacangku, saya melihat para pelayan sudah selesai merapikan meja dan mulai berkumpul dengan sebuah buku kecil di tangan. Tidak lama kemudian manager bergabung. Para pelayan dan pekerja lainnya berbaris rapi dalam dua kelompok pria dan wanita mendengarkan pengarahan pendek.

Kemudian, sayup-sayup saya mendengar mereka membaca sesuatu dari buku kecil yang dibawa. Awalnya saya menganggap mereka sedang membaca sejenis aturan perusahaan, namun kemudian saya menangkap sesuatu yang akrab dalam lantunan dialek mandarin mereka. saya tajamkan telingaku, mencuri dengar, dan betapa menakjubkan, mereka sedang mengulang 'Wu Cie/kelima-sila/the five precepts'.

Saya tidak yakin sepenuhnya yang mereka baca adalah versi tulisan Thich Nhat Hanh, tapi sekelebat saya dengar sangat-sangat dekat, paling tidak satu semangat.


Berikut "Melatih kelima kesadaran'-nya Thich Nhat Hanh dalam bahasa Indonesia:

SILA PERTAMA: MENGHORMATI KEHIDUPAN
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh hancurnya kehidupan,
Saya berjanji untuk menumbuhkan welas kasih dan mempelajari segala cara untuk melindungi kehidupan manusia, binatang, tumbuhan maupun mineral.
Saya berketetapan hati untuk tidak membunuh, tidak membiarkan yang lain untuk membunuh, dan tidak mendukung segala bentuk pembunuhan apapun di dunia, tidak juga dalam pikiranku, tidak juga dalam pilihan sikap hidupku.

Video: The first mindfulness training dapat ditemukan di Favorites di
http://www.youtube.com/user/sommaratana


SILA KEDUA: KEMURAHAN HATI
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh eksploitasi, ketidak-adilan sosial, pencurian dan penindasan,
Saya berjanji untuk menumbuhkan cinta kasih dan mempelajari segala cara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi manusia, binatang, tumbuhan maupun mineral.
Saya berjanji untuk melatih kemurahan hati dengan saling berbagi waktu, energi, dan sumber daya material dengan semua yang benar-benar membutuhkannya.
Saya berketetapan hati untuk tidak mencuri, dan tidak memiliki apa yang seharusnya menjadi milik orang lain.
Saya akan selalu menghormati kepemilikian orang lain, dan saya akan berupaya untuk menghalangi mereka yang mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain, juga di atas penderitaan species lain di dunia.


SILA KETIGA: TANGGUNG JAWAB SEKSUAL
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh perbuatan seksual yang tidak seharusnya,
Saya berjanji untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan mempelajari segala cara untuk melindungi keselamatan maupun integritas(kehormatan) individu, pasangan, keluarga, maupun masyarakat.
Saya berketetapan hati untuk tidak terlibat dalam hubungan seksual tanpa rasa cinta dan komitmen jangka panjang.
Untuk melindungi kebahagiaan diriku maupun orang lain,
Saya berketetapan hati untuk menghormati komitmen diriku, juga komitmen orang lain.
Saya akan melakukan segala sesuatu yang di dalam batas kemampuanku untuk melindungi anak-anak dari kejahatan seksual, juga berupaya untuk menghindarkan hancurnya pasangan maupun keluarga sebagai akibat dari perbuatan seksual yang tidak seharusnya.


SILA KEEMPAT: MENDENGARKAN DENGAN MENDALAM DAN PEMBICARAAN YANG PENUH KASIH SAYANG
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh pembicaraan yang tidak bertanggung jawab dan ketidak mampuan untuk mendengarkan orang lain,
Saya berikrar untuk membiasakan pembicaraan yang penuh kasih sayang dan mendengarkan dengan mendalam demi untuk membawa keceriaan dan kebahagiaan untuk orang lain dan membebaskan mereka dari penderitaan mereka.
Mengetahui bahwa pembicaraan dapat menghasilkan kebahagiaan maupun penderitaan,
Saya berikrar untuk berbicara dengan sebenar-benarnya, dengan kata-kata yang akan membawa rasa percaya diri, kegembiraan dan harapan.
Saya berketetapan hati untuk tidak menyebarkan berita yang tidak dapat saya pastikan kebenarannya dan tidak akan mengkritik apalagi sampai menyalahkan apa yang saya belum dapat pastikan.
Saya akan menghindari pembicaraan yang hanya akan mengakibatkan perpecahan dan cekcok, yang hanya akan mengakibatkan hancurnya keluarga dan komunitas.
Saya akan menjalankan segala upaya untuk rekonsiliasi dan menyelesaikan segala konflik, yang paling kecil sekalipun.


SILA KELIMA: DIET BAGI MASYARAKAT YANG PENUH KESADARAN
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh konsumsi yang ‘tanpa kesadaran’,
Saya berikrar untuk mempertahankan kesehatan, jasmani maupun kejiwaan, untuk diriku, keluargaku, dan masyarakat-ku dengan menjalankan pola makan, minum dan konsumsi yang penuh kesadaran.
Saya berikrar untuk hanya makan yang tidak mengganggu kedamaian, kenyamanan dan keceriaan pada tubuhku, kesadaranku, dan pada tubuh kolektif keluarga dan masyarakatku.
Saya berketetapan hati untuk tidak mengkonsumsi alkohol atau bentuk narkotika apapun, juga tidak makan apapun yang memabukkan, juga tidak yang berbentuk program TV , majalah, buku, film maupun pembicaraan tertentu.
Saya menyadari, jika sampai merusak tubuh maupun kesadaranku dengan racun-racun ini,berarti telah mengkhianati leluhur-ku, orang tua-ku, masyarakat-ku juga semua generasi yang akan datang.
Saya akan mengupayakan untuk merubah segala bentuk kekerasan, ketakutan, kemarahan maupun kegalauan dalam diriku maupun dalam masyarakat dengan menjalani diet tertentu bagi diriku pribadi maupun bagi masyarakat.
Saya menyadari diet yang sepantasnya adalah sangat krusial untuk transformasi diri, dan transformasi masyarakat.


(Thich Nhat Hanh)
..

Abandonment - 'Membuang habis'

Daily Drucker 5 January: Abondonment - Membuang habis.


There is noyhing as difficult and as expensive, but also nothing as futile,
as trying to keep a corpse from stinking.
Tidak ada yang lebih sulit dan lebih mahal, juga tidak berguna,
seperti berusaha mempertahankan mayat agar tidak membusuk.


Setiap calon somma ratana seyogyanya mengetahui bahwa kemajuan pembinaan dirinya sangat lah tergantung kepada kualitas konsentrasi dan mawas dirinya.

Ia harus mawas diri agar tidak terbelenggu oleh 'urusan masa lalu', agar Ia dapat maksimal menggunakan semua sumber daya (waktu dan upaya) nya menuju 'masa depan' yang diinginkan.
Ia harus mawas diri agar kebiasaan buruk tidak terus mengkonsumsi hidupnya.
Ia harus memastikan cacat karakternya tidak lagi menjadi beban perjalanannya.

Seharusnya ia memastikan 'waktu' yang merupakan kekayaannya yang terbesar dimanfaatkan maksimal.
Ia membuang jauh kebiasaan buruk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Ia menghiasi diri dengan karakter yang tidak hanya tidak menjadi beban, sebaliknya akan mendatangkan bantuan di sepanjang perjalanan-nya.

Memikul beban masa lalu, kebiasaan yang buruk dan karakter yang cacat adalah bagaikan menyimpan mayat.
Tidak ada yang lebih sulit dan lebih mahal, juga tidak berguna, seperti berusaha mempertahankan-nya agar tidak membusuk.

Seorang yang mengabdikan diri kepada kemanusiaan, sejogyanya tidak menghabiskan waktu berbangga ria memamerkan keberhasilannya,
tidak juga hanya terus bersedih menyesali kekurangannya.
Seharusnya semua sumber daya yang terbaik difokuskan untuk membantu kebangkitan dan kebahagiaan sesama, untuk mensejahterakan komunitas, dipakai untuk memaksimalkan kinerja dan efektivitas organisasi.

Hidup dalam kenangan akan masa lalu, keberhasilan maupun kekurangannya,
Kegiatan dan Program yang sudah tidak lagi sesuai,
Pemahaman dan Praktek-praktek pelaksanaan Karya kemanusiaan yang kurang tepat, semuanya adalah bagaikan mayat.
Tidak ada yang lebih sulit dan lebih mahal, juga tidak berguna, seperti berusaha mempertahankan-nya agar tidak membusuk.

Action Point:
Bagi saya pribadi, apa yang menjadi 'mayat'-ku?
Apa yang harus segera saya lakukan agar memastikan mayat ini tidak lagi mengganggu diriku?
Apapula Program dan Kegiatan dalam Organisasi keagamaan/Wadah Ketuhanan/Organisasi Non-profit tempatku berkontribusi yang sudah saatnya di desain ulang??
Pemahaman dan praktek-praktek apa pula yang segera perlu diluruskan..?


..

Di bawah adalah sebuah video tentang "suatu keadaan yang kita tidak perlu lalui"

Friday, July 3, 2009

Integritas

Daily Drucker 1st January: Integrity in Leadership -
Integritas, kualitas pertama seorang Sommaratana.

Tanda awal dari "Ketulusan" dan "Keteguhan" seorang Sommaratana adalah komitmen sepenuhnya terhadap integritas dalam karakternya.

Integritas adalah kejujuran dalam introspeksi.
Integritas adalah keberanian menerima diri sendiri apa adanya, dan mulai membangun mulai dari titik awal.
Integritas adalah kesungguhan dalam niat, cita untuk mencapai puncak keberhargaan.
Integritas adalah harga diri.

Dengan Integritas yang tak berkompromi,
perlahan akan menutupi berbagai kekurangan dalam kemampuan, dalam pengetahuan, pengalaman, dalam rasa percaya diri bahkan kekurangan dalam tata etika dan kesopanan sekalipun.
Asal ada integritas, berbagai kualitas lainnya akan dapat tumbuh,
berbagai keahlian dan ketrampilan boleh menyusul.

Integitas adalah poros penyeimbang,
memastikan kearifan dan kemurahan hati diaplikasikan sesuai kadar yang dibutuhkan,
Integritas adalah kemudi perjalanan,
agar tata krama dan kecintaan akan kebenaran tidak menjadi sia-sia.

Sommaratana perlu menjadi agen perubahan,
integritas memastikan perubahan bukan untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Suatu hari saat Sommaratana berdiri di depan sebagai pemimpin,
pada saat itu kekurangannya yang lain bisa dimaafkan, tidak demikian dengan cacat dalam integritasnya.


Beruntung dan berbahagialah sebuah komunitas yang dipimpin oleh Ia yang ber-integritas,
karena kesejahteraan akan terpenuhi, kesempatan dinikmati semuanya tanpa perbedaan.
Apabila hidup dalam kebersamaan yang demokratis, pastikan kita dipimpin oleh Ia yang ber-integritas,
karena lebih dari keahliannya, kita juga memilih karakternya sebagai model panutan bagi semuanya.

Action Point:
Apakah saya jujur terhadap diriku sendiri? Apakah saya tulus dan teguh dalam niat-ku?
Renungkanlah kembali tentang dia yang menjadi sahabat, dia yang kepadanya diberikan mandat, dia yang Anda anggap sebagai pemimpin: pastikan mereka ber-INTEGRITAS.

The spirit of an orqanization is created from the top (Peter F. Drucker)
Roh dari sebuah komunitas ditentukan dari atas
(karenanya pastikan ia sempurna dalam integritas-nya;
lebih penting lagi, pastikan saya lebih lagi teguh dalam integritas-ku)