Saturday, December 17, 2011

心命詩


心命詩

心好命又好,富貴直到老。

命好心不好,福變為禍兆。

心好命不好,禍轉為福報。

心命俱不好,遭殃且貧夭。

心可挽乎命。最要存仁道。

命實造於心,吉凶惟人召。

信命不修心,陰陽恐虛矯。

修心一聽命,天地自相保。

Puisi tentang 'hati' dan 'nasib'

Berhati baik - bernasib baik pula, kekayaan mengikuti hingga hari tua.

Walau bernasib baik - bila hati tidak baik, rezeki bisa menjadi sumber bencana.

Bernasib tidak baik - namun hati baik, kesulitan akan perlahan menjadi kemudahan.

Bernasib tidak baik - hati tidak baik pula, menderita dalam kemiskinan dan mati muda.

Hati pada dasarnya dapat merubah nasib, asalkan mengikuti jalan kebenaran dan kemanusiaan.
Nasib sebenarnya berawal dari hati, baik dan buruk ditentukan diri sendiri.

Percaya nasib tapi tidak membina hati, semua yang dilakukan adalah percuma.

Membina hati dan mengenapi nasib, langit dan bumi dengan sendirinya melindungi.


Sunday, August 14, 2011

Seeds for Self-Reliance

The practice of saving seeds has been a cornerstone of farming traditions and has allowed agriculture to become a way of life. But the introduction of high yielding seed varieties and pervasive use of chemical fertilizers and pesticides has eroded the diversity of indigenous seeds. The GREEN foundation in India recognized that women are crucial to seed conservation efforts there. By setting up community-managed seed banks, they have been working with small and marginalized women farmers to promote conservation of indigenous seeds, agro-biodiversity and ecological farming practices. And the seed, a symbol of fertility, perpetuity, and sustenance in India, is now also becoming a symbol of self reliance


Wednesday, July 13, 2011

You are so blessed


Saat Anda bangun pagi dan merasa segar, Anda telah lebih beruntung dari jutaan yang lain yang tidak akan bisa bertahan melewati minggu ini.

Bila Anda tidak pernah mengalami kegetiran perang, kesepian saat terpenjara, rasa sakit akibat siksaan dan penderitaan dalam kelaparan, Anda tidak seperti berjuta-juta umat manusia yang masih mengalaminya saat ini.

Anda masih memiliki persediaan makanan di kulkas, baju di lemari, atap di atas kepala dan sebuah tempat untuk tidur, Anda jelas lebih kaya daripada mayoritas orang lainnya di dunia.

Dan bila Anda mempunyai rekening di bank dan uang di kantong, sebenarnya anda sudah berada di antara mereka yang dikategorikan kaya.

Apabila Anda masih mempunyai orang-tua, dan keluargamu hidup bersama, Anda termasuk kelompok beruntung yang sudah semakin jarang ada.

Bila Anda mampu mengangkat kepalamu tegak dan tersenyum kepada semua di sekelilingMu, Anda dikaruniai kasih, karena walau kebanyakan orang sebenarnya bisa melakukannya, mereka tidak melakukannya.

Bila Anda juga menggunakan tanganmu untuk menggenggam tangan mereka yang membutuhkanmu, memeluk mereka untuk berbagi kehangatan, meletakkan tanganmu ke pundaknya seolah ingin mengambil alih beban berat dari hidup mereka, Tangan Anda telah menjadi perpanjangan tangan Tuhan.

Tuesday, May 24, 2011

Menghargai keragaman, menjembatani perbedaan.


Kekayaan adalah keinginan kebanyakan orang,
namun bila kekayaan membuatku menjauhi mereka yang miskin,
biarlah saya jangan memilikinya.

Keelokan rupa adalah keinginan kebanyakan orang,
namun bila elok rupa membuatku menghindari mereka yang buruk rupa,
biarlah saya jangan memilikinya.

Kecerdasan adalah keinginan kebanyakan orang,
namun bila kecerdasan membuatku meremehkan mereka yang lamban,
biarlah saya jangan memilikinya.

Saya telah peroleh demikian banyak kelebihan, kemudahan dsan keberuntungan dalam hidup,
semoga tidak pernah saya mengabaikan mereka yang tidak memilikinya.
semoga saya senantiasa ingat untuk berbagi dengan mereka yang belum memilikinya.

Semoga tidak ada yang disisihkan karena ras dan keyakinannya.
Semoga tidak ada yang dikucilkan karena penyakit dan kelainannya.
Semoga tidak ada yang diabaikan.
Semoga tidak ada yang dilupakan.
Semoga tidak ada yang ditinggalkan.

Saturday, May 21, 2011

Pengelana Sejati

Seandainya terjadi Anda kekurangan motivasi untuk bekerja bagi kemanusiaan,
atau tengah menggali apa yang menjadi panggilan hidupmu,
lihatlah apa yang Mereka telah lakukan bagi yang lain.

Seandainya Anda ingin tahu lebih lanjut tentang Cinta, tentang Kebesaran Jiwa,
Bila Anda ingin benar-benar paham tentang Kegembiraan, atau tentang Kekuatan,
Mereka adalah guru-guru terbaik mengenainya.

Seandainya Anda mencari alternatif bagi konsumerisme,
atau sistem pendidikan yang lebih sesuai,
atau gaya hidup yang lebih bersahabat dengan alam dan terjamin keberlangsungannya
Mereka telah lama mencari, dan harusnya dapat memberikan beberapa petunjuk

...

Seandainya suatu hari nanti,
warna warni, gemerlapan-nya dunia tidak lagi satu-satunya ke-indah-an bagimu,
keramaian dan hiruk-pikuknya dunia-pun tidak lagi menjadi musik pendamai hatimu,
sikut-menyikut tidak lagi dipercaya sebagai cara memenuhi segala kebutuhanmu,
Polusi udara telah menyesakkan paru-parumu,
Polusi suara telah memekakkan telingamu,
air berklorin dan makanan yang tidak sehat melemahkanmu.
...berarti Anda telah semakin dekat kepada jalan setapak yang telah Mereka lewati.

...

Bagi diriku sendiri, setiap kali saya ragu dengan apa yang menjadi pilihanku sekarang,
atau merasa tidak berdaya, tidak cukup kuat, untuk melanjutkan apa yang telah dimulai,
segera saya berpaling kepada Mereka, yang telah pernah melewati jalan yang sama ini.

Seandainya terbersit dalam pikiranku,
sebuah rasa bangga diri, merasa telah melakukan banyak,
segeralah aku menghadap kepada Mereka,
semoga tidak pernah terjadi, diriku dikuasai kesombongan.

Terima kasihku kepada semua kaum Pengelana Sejati.
inspirator-ku untuk selalu berjalan di dalam jalan kasih.



Monday, May 16, 2011

Komunitas Kasih



Semua insan disekitarku,
adalah merupakan guru, pelindung, penyokong bagi diriku.
Terhadap semuanya saya senantiasa akan bersikap hormat dan tulus,
dengan kerendahan hati akan hidup dalam keharmonisan dengan semuanya.

Terhadap mereka yang hidup dalam kebodohan, kegelapan dan kejahatan,
dalam berbagai kelahiran tidak menyadari Dharma dan bertemu dengan seorang Guru.
Terhadap mereka tidak seharusnya saya membenci,
semoga (melalui diriku) mereka akan melihat keberhargaan Jalan.

Terhadap mereka yang miskin, hidup dalam kekurangan,
sebagai akibat dari tiada akar kebaikan dan jasa pahala.
Terhadap mereka tidak akan saya meremehkannya,
bagi mereka semoga terbentuk kesempatan untuk berbuat baik.

Terhadap mereka yang dengannya saya berbeda pendapat,
yang mengkritik, juga mencemooh idealisme yang kuyakini,
yang tetap saja menghujat walau telah dihadapi dengan tulus,
diantara semua yang lain, mereka adalah Guru-guru utamaku.

Terhadap mereka yang hidup menyendiri dan terdera kesepian,
sebagai akibat dari dahulu tiada mengikat jodoh baik.
Terhadap mereka tidak akan saya mengucilkan,
sebaliknya akan saya sadari sebagai juga merupakan benih-benih Buddha.

Terhadap mereka yang lelah mengahadapi kerasnya tekanan kehidupan,
tidak berdaya, terjebak dalam kekusutan rutinitas hidup,
terkontaminasi pola hidup dan faktor pendukung kehidupan yang tidak sehat,
semoga bagi mereka ada sebuah suaka pemulihan jiwa dan raganya.

Terhadap mereka yang masih sangat kecil, tengah membutuhkan pemeliharaan,
yang muda, sedang membutuhkan bimbingan dan pengarahan,
yang telah tua, membutuhkan perhatian dan tempat tempat berlindung.
wanita, yang membutuhkan sebuah ‘rumah’ untuknya mengabdi,
pria, yang mencari sebuah ‘tujuan’ untuk menjadi karyanya,
bagi semuanya, semoga menemukan sebuah Komunitas Kasih yang mengayomi mereka.

Setiap ekor hewan, unggas, makhluk air dan serangga,
bunga, buah, daun, umbi, dan polong, semuanya: rumpun, semak maupun pohon,
setiap bongkah batu, setiap tetes air, setiap butir pasir maupun segenggam tanah.
semoga masing-masing menemukan tempatnya dalam ‘Lukisan Illahi’.

Semoga sumber kehidupan yang layak selalu tersedia.
Cuaca dan musim bersahabat,
benih dan panen mencukupi untuk semuanya.
Sehingga kedamaian mewarnai setiap wajah.

Semoga bagi setiap siswa kemanusiaan ada taman pembelajarannya.
Semoga ada sebuah kawah Candradimuka bagi semua pejuang kemanusiaan.
Semoga bagi setiap musafir senantiasa menemukan oasis-nya.
Semoga bagi setiap laskar kasih ada cantonment untuknya.

Semoga semua tonggak peradaban tegak berdiri.
Sanggar budaya aktif dalam memperhalus kepribadian.
Dojo terpelihara untuk mengasah semangat.
Balai-balai pustaka terawat menjadi tempat memperdalam pengetahuan.

Semoga Tiga Pusaka tidak pernah sirna dari muka bumi.
Kualitas-kualitas Buddha tetap dapat dilihat di sekitar setiap insan.
Jalan Dharma terpelihara dan senantiasa dijalankan.
Dan komunitas pembinaan diri jaya dan berfungsi baik.

Semoga setiap insan menemukan pelabuhan kasihnya,
Semoga setiap insan menyeberang,
Semoga setiap insan mencapai tepian seberang,
Semoga setiap insan mencapai tepian kebahagiaan.

Gate, Gate, Paragate, Para Samgate Bodhisvaha.


Thursday, March 31, 2011

Medali Keberanian



Keberanian bukanlah sekedar kekuatan brutal dari seorang pahlawan yang kasar.
Keberanian mengambil kekuatannya dari kebajikan dan logika.
Keberanian tidak pernah dipamerkan melalui tubuh yang kekar besar,
namun senantiasa bersembunyi dalam keteguhan hati yang membaja.

Banyak yang berani mengutarakan apa yang menjadi kesalahan orang lain,
namun jarang yang berani mencari apa yang menjadi kesalahan diri sendiri.
lebih jarang lagi yang menyadari, menerima dan mengakui kesalahannya.
Dan hanya ia yang paling berani, mengalahkan diri sendiri, hingga mempunyai pencapaian.

Keberanian kecil berjuang menuntut kepentingan dan hak diri sendiri.
Keberanian besar memperjuangkan mereka yang tak terwakili.
Keberanian kecil membantu kita berjalan melewati kegelapan,
Keberanian besar meloncat ke dalam kegelapan untuk membantu yang lain ke luar darinya

Keberanian bukan merupakan satu kualitas yang berdiri sendiri,
Ia adalah kualitas yang menyertai segala kebajikan di tengah cobaan.
Keberanian dibutuhkan untuk menyongsong masa depan, yang gemilang maupun yang menakutkan.
Keberanian luar biasa adalah mereka yang memahami masa depan,
Memilih menghadapi hal-hal yang menakutkan, menaklukkannya, merubahnya;
agar tersisa hanya kegemilangan, bagi semuanya.
..

Tuesday, January 25, 2011

Jangan Biarkan

Jangan pernah membiarkan kemarahanmu untuk menutupi akal sehatmu.
Jangan biarkan godaan keuntungan membutakan nuranimu.
Jangan biarkan buaian kenikmatan melemahkan tekadmu untuk terus berjuang.
Jangan biarkan kesalahan orang lain untuk mengurangi kadar ketulusanmu.
Jangan biarkan kejelianmu untuk membaca cacat karakter pada orang lain untuk mencerderai rasa hormatmu kepadanya.
Jangan biarkan perbedaan pendapat menjadi penghalang dalam kerja sama untuk berbuat baik.
Jangan biarkan fitnahan/cemoohan/kesalahpahaman untuk menghambat upaya menuju rekonsiliasi
Jangan biarkan kurangnya dukungan mengendorkan tekadmu dalam menyelesaikan misi.
Jangan biarkan kegagalan menjerumuskan dirimu kedalam keputus-asaan.
Jangan biarkan kekecewaan menguasai dirimu, menjatuhkan dirimu kedalam keluh kesah dan gerutu; apalagi sampai membakar habis semua kegembiraan dirimu.
Jangan juga biarkan pujian atau kelancaran membuatmu alpa untuk terus memperbaiki diri.
..


Saturday, January 8, 2011

Ke empat belas prinsip ‘Budhisme dalam kehidupan’.

1. Jangan pernah mengidolakan atau menjadi melekat kepada doktrin, teori ataupun ideologi tertentu, yang Buddhis sekalipun. Sistem pemikiran Buddhisme hanyalah merupakan alat pandu; bukanlah kebenaran yang absolut.

2. Jangan pernah berpikir bahwa pengetahuan yang Anda miliki sekarang adalah kebenaran yang absolute, yang tak tergantikan. Hindarilah pandangan yang sempit dan melekat kepada pandangan yang sekarang. Belajar dan biasakan untuk tidak melekat pada sebuah pandangan agar terbuka untuk menerima pandangan yang lain. Kebenaran adalah ditemukan dalam kehidupan, bukan sebagai pengetahuan konseptual. Bersiaplah untuk belajar sepanjang hidupmu dan pada setiap saat menelaah, melihat setiap kejadian dalam hidupmu dan semua di sekitarmu.

3. Jangan pernah memaksa yang lain, termasuk anak-anak, dengan cara apapun, untuk menerima pandanganmu, baik dengan otoritas, ancaman, uang, propaganda atau pendidikan sekalipun. Namun, dengan dialog yang penuh kasih sayang, bantulah yang lain agar meninggalkan fanatisme dan pemikiran yang sempit.

4. Jangan menghindari penderitaan atau menutup mata terhadap penderitaan. Jangan pernah kehilangan kepekaan dari terjadinya penderitaan pada kehidupan di dunia. Carilah cara untuk bersama mereka yang dalam penderitaan, termasuk kontak pribadi, kunjungan, secara fisik maupun suara. Dengan demikian, bangkitkan kesadaran dalam dirimu maupun orang lain tentang penderitaan yang terjadi di dunia.

5. Jangan mengumpulkan kekayaan sementara jutaan yang lain menderita di sekitarmu. Jangan jadikan ketenaran, keuntungan, kekayaan dan kenikmatan sensual sebagai tujuan hidupmu. Hiduplah dalam kesederhanaan dan berbagi waktu, energy dan sumber daya dengan mereka yang membutuhkannya.

6. Jangan biarkan kemarahan dan kebencian dalam dirimu.Belajarlah untuk menguasainya dan mengarahkannya pada saat mereka masih merupakan benih dalam kesadaranmu. Begitu mereka muncul, arahkan perhatiaanmu kepada nafasmu agar dapat menyadari dan memahami hal yang mendasari kebencianmu.

7. Jangan biarkan dirimu terpecah-pecah dan terserap ke dalam semua di sekitarmu. Latihlah perhatian yang penuh pada pernafasan untuk kembali kepada saat ini. Selalulah bersentuhan dengan hal-hal yang menakjubkan, yang menyegarkan dan menyembuhkan baik dalam dirimu maupun di sekitarmu. Tanamkanlah benih-benih kegembiraan, kedamaian dan pengertian dalam dirimu agar mampu memfasilitasi proses transformasi di kedalaman kesadaranmu.

8. Jangan mengucapkan kata-kata yang akan menciptakan kekacauan dan mengakibatkan perpecahan dalam komunitas. Lakukan setiap upaya untuk rekonsiliasi dan menyelesaikan semua perselisihan, yang terkecil sekalipun.

9. Jangan pernah mengucapkan hal-hal yang tidak benar untuk kepentingan diri sendiri ataupun untuk membuat orang lain terkesan. Jangan mengucapkan hal yang mengakibatkan perselisihan dan kebencian. Jangan menyebarkan berita yang tidak dapat dipastikan kebenarannya. Jangan mengkritik dan menyalahkan hal yang tidak jelas kepastiannya. Selalu berbicara dengan jujur dan membangun. Miliki keberanian untuk mengungkapkan situasi yang tidak adil, walau dalam melakukannya akan mengancam keselamatan diri sendiri sekalipun.

10. Jangan memanfaatkan komunitas Buddhist untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, atau merubah komunitas menjadi alat politik. Sebuah komunitas keagamaan, bagaimanapun, perlu menunjukkan posisi yang jelas dalam menentang penindasan dan ketidak-adilan, dan harus berupaya untuk merubah keadaan ini tanpa harus terlibat dalam konflik yang partisan.

11. Jangan hidup dari pekerjaan yang mengakibatkan kerusakan baik kepada orang lain maupun lingkungan hidup. Jangan berinvestasi dalam perusahaan yang merampas hak hidup dari yang lain. Pilihlah sebuah pengabdian yang membantumu mewujudkan idealisme welas kasihmu.

12. Jangan membunuh. Jangan biarkan yang lain membunuh. Temukan cara apapun yang memungkinkan untuk melindungi kehidupan dan mencegah peperangan.

13. Jangan mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi milik orang lain. Hormatilah milik orang lain, tetapi upayakan pencegahan terhadap tindakan mengambil keuntungan di atas penderitaan manusia maupun species lainnya.

14. Jangan salah memperlakukan tubuhmu. Belajarlah untuk menghormatinya. Jangan melihat tubuhmu sebagai sebuah alat. Jaga energi vitalmu (Cing, Chi, Sen) untuk pencapaian Jalan (kesempurnaan). Sebuah hubungan seksual tidak boleh terjadi tanpa cinta dan komitmen. Dalam hubungan seksual, renungkanlah penderitaan di masa depan yang dapat diakibatkannya. Untuk melindungi kebahagiaan orang lain, hormatilah apa yang menjadi hak dan komitmen mereka. Pahamilah apa yang menjadi tanggung jawab dengan membawa kehidupan yang baru ke dunia. Renungkanlah dunia, yang kepadanya anda membawa kehidupan yang baru.

From the book 'Interbeing': Fourteen Guidelines for Engaged Buddhism,
revised edition: Oct. l993 by Thich Nhat Hanh,
published by Parallax Press, Berkeley, California
...

Sunday, January 2, 2011

“Selamat malam Pak!!! Apa kabar? …”

Sering saya mengatakan kepada diriku sendiri, agar setiap hari dalam hidupku bisa memberikan secercah harapan, kegembiraan bagi yang lain. Itulah sebabnya setiap kali mengendara mobil melewati jalan tol saya mengingatkan diriku untuk menyapa dan tersenyum kepada Bapak atau Ibu petugas pembayaran maupun yang memberi kartu tol.

Malam tersebut, saya dalam perjalanan pulang ke Jakarta dari Kampoeng Kasih. Saat akan memasuki tol dalam kota di Cililitan, saya bertemu dengan seorang duta kegembiraan. Baru menurunkan jendela mobil, sebelum saya sempat menyapa, si Bapak penunggu gerbang tol sudah mendahului melakukannya. Sambil memberikan senyumannya yang bisa menularimu, si bapak menyapa, “Selamat malam Pak!!! Apa kabar?” Segera saya membalas sapaan si Bapak sambil menyerahkan sejumlah uang. Sambil menyiapkan uang kembaliannya, senyuman tidak pernah terlepas dari wajah si bapak. Saat memberikan uang kembalian, si bapak mengatakan, “Terima kasih pak. Hati-hati di jalan.”

Pada papan elektronik di depan tertulis “Supriadi”. Terima kasih Pak. Bapak sudah memberi warna tambahan kepada hariku. Dalam perjalanan pulang, saya mengatakan kepada diri sendiri untuk terus memberikan kepada yang lain seperti apa yang saya terima dari Bapak.

Kini setiap kali melewati pintu tol cibubur, saya langsung berusaha membaca papan elektronik. Sejauh ini saya belum lagi beruntung untuk melihat tulisan “Supriadi”. Namun saya memastikan akan membuat yang lain menjadi beruntung dan akhirnya saya akan menjadi beruntung dengan sendirinya.

Mengharapkan melihat senyuman adalah menunggu dalam ketidakpastian.
Tersenyum kepada yang lain dan kemudian menerima senyuman balasan adalah lebih memungkinkan.
Kalau senyumannya telah sedemikian terlatih, telah sedemikian dijiwai, senyuman balasan adalah hampir pasti.
Dan jika senyuman tinggal tenteram di dalam hati, apa masih perlu melihat senyuman???

Saya masih berharap bisa bertemu Supriadi.
Bukan, bukan berharap melihat senyumnya. Saya ingin berkesempatan berterimakasih dan mengatakan kepadanya, “Pelayanan Bapak sangat berarti!!!!”
Jika ada yang bertemu denganNya. Sampaikanlah salam hormat dan terimakasihku yang mendalam.

:..