Setelah Sang Buddha menyampaikan ajaran ini, Raja Naga dari Samudra, bersama-sama dengan perkumpulan besar dari dewa, asura dan sebagainya, semua sangat bersukacita, menerimanya dengan penuh keyakinan dan dengan penuh hormat menjalankannya.
Wednesday, March 18, 2015
Ajaran tentang ke-sepuluh perbuatan baik.
Translation : By sadhaloka Bikkhu.
Demikianlah
yang kudengar. Pada suatu waktu, Sang Buddha tinggal di istana Raja Naga
Samudera bersama-sama dengan persamuan delapan ribu Bhiksu utama dan total tiga
puluh dua ribu Bodhisattva Mahasattva. Pada saat itu Yang Dimuliakan oleh Dunia
mengatakan kepada Raja Naga:
"Karena
semua makhluk memiliki kesadaran dan pemikiran yang berbeda, mereka juga bertindak
secara berbeda dan berakibat pada beragamnya bentuk keberadaan. Oh Raja Naga,
apakah Anda melihat berbagai bentuk dan penampilan dalam pertemuan ini, juga di
lautan luas, bukankah mereka berbeda satu sama lain?
Jadi
semua bentuk kelahiran dan keberadaan, tidak ada yang tidak terwujud dari pikiran.
Sebagai akibat dari tindakan oleh raga, verbal, maupun mental; yang baik maupun
tidak baik; dan tetap saja pikiran adalah tak-berwujud, tidak bisa ditangkap
maupun dirasakan, tetapi (pikiran) yang mengakibatkan terkumpulnya dan
munculnya segala dharma, yang pada akhirnya adalah tanpa pemilik, tanpa saya atau
milik saya. Meskipun apa yang dimanifestasikan oleh masing-masing (makhluk)
sesuai dengan tindakan itu tidak sama, adalah benar-benar tidak ada pencipta
dalam (tindakan) ini. Oleh karena itu semua dharma adalah tak terbayangkan dan
tak terkatakan, mereka adalah bagaikan khayalan layaknya. Para bijak yang
menyadari hal ini harus membina tindakan yang baik. Dengan demikian, semua
indria dan elemen-elemen yang muncul sebagai akibatnya, akan juga menjadi baik
dan semua yang melihatnya tidak akan menjadi lelah akan-nya.
Oh
Raja Naga, ketika Anda melihat tubuh Buddha, yang lahir dari seratus ribu Koti
jasa pahala, dengan semua tanda baik menghiasinya, kemegahan cahaya yang
meliputi seluruh pertemuan besar ini, bahkan lshvara dan Brahma Deva sejumlah
tidak terbatas pun tidak ada yang bisa menandingi penampilannya. Mereka yang
melihat dengan hormat pada tubuh Tathagata, bagaimana mereka bisa tidak merasa
kagum. Kamu juga melihat semua Bodhisattva besar ini penampilan-nya luar biasa,
bermartabat dan murni. Semua ini berasal sepenuhnya dari jasa pahala
melaksanakan perbuatan baik. Demikian juga, semua yang dipenuhi kekuatan, seperti
ke-delapan kelas dewa, naga, dan yang sejenisnya, mereka juga terwujud karena jasa
pahala dari perbuatan yang baik.
Semua
makhluk di samudra, beragam rupa, bentuk dan penampilan, baik yang kecil maupun
besar, terlibat melakukan tindakan yang berasal dari baik raga, verbal maupun mental
yang keluar dari segala macam niat dari pikiran mereka sendiri. Demikianlah, setiap
makhluk menerima akibat sesuai dengan aksinya sendiri.
Anda
harus terus berlatih dan belajar dalam Jalan ini, dan juga membimbing makhluk
ke dalam pemahaman yang menyeluruh tentang sebab dan akibat dan juga
menjalankan perbuatan” yang baik. Dalam hal ini Anda harus memiliki pandangan
benar yang tak tergoyahkan dan Anda tidak lagi terjerumus kembali ke dalam
pandangan yang salah, bahwa hidup adalah
nihil (annihilation) maupun kekal (eternity). Adapun tentang ladang kebajikan, Anda
bersukacita di dalamnya, menghormati dan mendukungnya, karena melalui ini Anda
juga akan dihormati dan didukung oleh semua manusia dan dewa.
Oh
Raja Naga, Anda harus tahu bahwa Bodhisattva memiliki suatu metode yang
memungkinkan-Nya untuk menghilangkan semua penderitaan dan segala nasib buruk. Metode
apakah itu? Metodenya adalah dengan terus-menerus, siang dan malam, untuk
mengingat, untuk merefleksi diri dan merenungkan dharma yang baik sehingga
menyebabkan dharma yang baik tersebut meningkat dari waktu ke waktu, tidak membiarkan
pikiran yang tidak baik untuk mengganggu. Ini akan memungkinkan Anda untuk menghilangkan
semua kejahatan selamanya, untuk membawa dharma baik mencapai kesempurnaannya, dan
agar terus dekat dengan Buddha, Bodhisattva, dan semua komunitas suci lainnya. Berbicara
tentang dharma yang baik, terlahir sebagai pria dan dewa, pencerahan Shravaka, pencerahan
Pratyekas dan pencerahan sempurna, semuanya tercapai tergantung pada dharma ini
yang dianggap sebagai paling mendasar. Oleh karenanya disebut Dharma yang baik.
Dharma ini adalah sepuluh tindakan perbuatan baik. Apa kesepuluh perbuatan ini?
Mereka adalah kemampuan untuk menghentikann sepenuhnya membunuh, mencuri, perbuatann
yang tidak pantas, berbohong, memfitnah, bahasa kasar, ucapan sembrono, nafsu,
kebencian dan pandangan yang salah.
Oh
Raja Naga, menghentikan menghilangkan kehidupan akan mencapai ke-10 jalan untuk
terbebas dari gangguan/keputus-asaan/kekhawatiran. Apakah ke-10 hal itu?
1. Ia akan memberi secara universal kepada semua
makhluk tanpa rasa takut.
2. Ia selalu memiliki hati belas kasih terhadap semua
makhluk.
3. Semua kecenderungan kebencian dalam diri seseorang
akan hilang selamanya.
4. Tubuh-nya selalu bebas dari penyakit.
5. Ia akan memiliki umur yang panjang.
6. Ia senantiasa dilindungi oleh makhluk-makhluk non-manusia.
7. Ia terbebas dari mimpi buruk, Ia tidur dan bangun
dengan gembira.
8. Ia tidak terlibat permusuhan dan terbebas dari
segala kebencian.
9. Ia terbebas dari ketakutan karena dikuasai nasib
yang buruk.
10. Ketika hidupnya berakhir, Ia akan terlahir sebagai
dewa.
Ini
adalah ke-10 (manfaat-nya). Jika Ia
mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai
Kebuddhaan, ia akan mencapai kemampuan yang hanya dimiliki Buddha, untuk hidup
selama sesuai keinginan-nya.
Juga,
oh Raja Naga, jika menghentikan mencuri maka Ia akan mencapai 10 jenis jalan
(dharma) yang melindungi rasa percaya dirinya. Apa ke-10 hal itu?
1. Kekayaannya akan meningkat dan terus bertambah, dan
tidak akan tercerai berai maupun dihancurkan, baik oleh raja, perampok, banjir, kebakaran ataupun
oleh putra yang ceroboh.
2. Ia akan disukai oleh banyak orang.
3. Orang lain tidak akan merugikan diri-nya.
4. Ia dipuji di-mana-mana.
5. ia terbebas dari kekhawatiran bahwa diri-nya akan terluka.
6. Nama baiknya tersebar luas.
7. Ia tidak takut untuk muncul di depan umum.
8. Ia diberkahi kekayaan, umur panjang, kekuatan,
kedamaian, kebahagiaan dan keterampilan dalam berbicara, tanpa kekurangan.
9. Ia selalu berpikir untuk berbagi dan memberi.
10. Ketika hidupnya berakhir, Ia akan terlahir sebagai
dewa.
Ini
adalah ke-10 (manfaat-nya). Jika Ia
mampu menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai
Kebuddhaan, ia akan mencapai kebijaksanaan pencerahan tertinggi yang murni.
Juga,
oh Raja Naga, jika menghentikan perbuatan tidak senonoh (yg melecehkan) maka Ia
akan mencapai 4 jenis jalan (dharma) yang dipuji oleh para bijak. Apa ke-4 hal
itu?
1. Semua keahlian-nya akan terukur dan sesuai.
2. Ia akan bebas dari kekacauan dan ketertarikan (yg
tidak pantas).
3. Ia dipuji, kebaikannya dibicarakan oleh dunia.
4. Pasangan hidup (istri)-nya tidak bisa diganggu oleh siapapun.
Ini
adalah ke-4 (manfaat-nya). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan,
ia akan memiliki tanda-tanda tertinggi bagi Buddha, pada organnya yang
tersembunyi.
Juga,
oh Raja Naga, jika menghentikan berbohong maka Ia akan mencapai 8 jenis jalan
(dharma) yang dipuji oleh para dewa. Apa ke-8 hal itu?
1. Mulut-nya selalu murni dan memiliki aroma bunga
teratai biru.
2. Ia dipercaya dan dipatuhi oleh seluruh dunia.
3. Apa yang Ia katakan adalah benar dan Ia dicintai
oleh manusia dan dewa.
4. Ia selalu menghibur semua makhluk dengan kata-kata
penuh kasih.
5. Ia mencapai kebahagiaan tertinggi; tindakan, ucapan
dan pikiran –nya adalah murni.
6. Pembicaraannya tanpa kesalahan, dan pikiran-nya
senantiasa bergembira.
7. Kata-katanya dihormati dan diikuti oleh manusia
maupun dewa.
8. Kearifan-nya luar biasa dan tidak dapat
ditundukkan.
Ini
adalah ke-8 (manfaat-nya). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan,
ia akan memiliki pembicaraan yang benar dari Tathagata.
Juga,
oh Raja Naga, jika menghentikan memfitnah maka Ia akan mencapai 5 jenis kondisi
dharma yang baik (yang ideal-tidak akan rusak). Apa ke-5 hal itu?
1. Ia memiliki raga yang baik, tidak ada pengrusakan
yang akan dilakukan padanya.
2. Ia memiliki keluarga yang baik, tidak ada yang bisa
menghancurkannya.
3. Ia memiliki keyakinan yang tidak akan mundur,
karena sejalan dengan apa yang dilakukannya.
4. Ia memiliki kehidupan spiritual yang tidak akan
mundur, karena apa yang Ia bina sangat mengakar.
5. Ia memiliki sahabat spiritual yang baik, karena Ia tidak
menyesatkan atau menipu yang lain.
Ini
adalah ke-5 (manfaat-nya). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan,
ia akan memiliki pengikut yang tidak bisa dirusak ataupun disusupi Mara maupun
pandangan yang menyesatkan.
Juga,
oh Raja Naga, jika menghentikan bahasa yang kasar maka Ia akan mencapai 8 jenis
tindakan yang murni. Apa ke-8 hal itu?
1. Pembicaraannya bermakna dan masuk akal.
2. Apa yang dikatakannya adalah yang membawa manfaat.
3. Kata-kata-nya membawa kebenaran.
4. Bahasanya indah dan mengagumkan.
5. Kata-katanya mendapatkan penerimaan luas.
6. Kata-katanya mendapatkan kepercayaan.
7. Kata-katanya tidak akan dicemooh.
8. Kata-katanya dicintai dan menikmati orang lain.
Ini
adalah ke-8 (manfaat-nya). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan,
ia akan dilengkapi dengan berkah yang sempurna berbentuk suara Brahma Sang
Tathagata.
Juga,
oh Raja Naga, jika Ia menghentikan berbicara yang sembrono tidak berguna, maka
Ia akan mencapai ke-3 kepastian. Apa ke-3 hal itu?
1. Ia pasti akan dicintai oleh para bijak.
2. Ia pasti dapat menjawab pertanyaan dengan
kebijaksanaan dan sesuai dengan realitas.
3. Ia pasti untuk memiliki martabat yang paling baik
dan kebajikan di antara manusia dan dewa dan Ia adalah tanpa kepalsuan.
Ini
adalah ke-3 (kepastian). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan,
ia akan mencapai kemampuan (Tathagata) untuk memperkirakan segalanya, dan
semuanya tidak akan tidak terwujud.
Juga,
oh Raja Naga, jika Ia menghentikan nafsu keserakahannya, maka Ia akan mencapai ke-5
kebebasan. Apa ke-5 hal itu?
1. Kebebasan dari tindakan oleh tubuh, verbal maupun mental,
karena semua ke-enam indria-nya sempurna.
2. Kebebasan dalam hal kepemilikan, karena tiada musuh
dan perampok yang merampasnya.
3. Kebebasan dalam hal prestasi/pahala, karena apa pun
yang Ia inginkan akan disediakan.
4. Kebebasan di posisi seorang raja, karena semua yang
berharga, langka dan luar biasa akan dipersembahkan kepadanya.
5. Apa yang Ia dapatkan
adalah seratus kali melampaui apa yang ia cari, karena dalam semua masa
lalunya, ia tidak pelit maupun iri.
Ini adalah ke-5 (kebebasan). Jika Ia mampu menggunakannya untuk mencapai
Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai Kebuddhaan, ia akan teramat
dihormati di semua tiga alam, dan semua makhluk dari tiga alam dengan hormat
memberi persembahan kepadaNya.
Juga,
oh Raja Naga, jika Ia menghentikan kebenciannya, maka Ia akan mencapai ke-8
niat pikiran yang bergembiraan. Apa ke-8 hal itu?
1. Pikirannya terbebas dari niat untuk mencederai dan
mengganggu (yang lain).
2. Pikirannya terbebas dari kebencian.
3. Pikirannya terbebas dari niat untuk ber-sengketa
dan berdebat.
4. Pikirannya lembut dan dipenuhi kebenaran.
5. Ia telah mencapai kesempurnaan welas kasih orang
suci.
6. Ia dipenuhi keinginan berbuat yang membawa manfaat
dan kedamaian bagi yang lain.
7. Perawakannya bermartabat dan Ia dihormati oleh
semua.
8. Karena Ia ramah dan penyabar, segera Ia akan terlahir
di Dunia Brahma.
Ini adalah ke-8 (kegembiraan). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai
Kebuddhaan, ia akan mencapai kesadaran dari Buddha yang senantiasa bebas dari
hambatan. Semua orang tidak akan bosan memandangnya.
Juga,
oh Raja Naga, jika Ia menghentikan pandangan yang salah, maka Ia akan mencapai ke-10
(kondisi) dharma yang senantiasa membawa manfaat. Apa ke-10 hal itu?
1. Ia mencapai kegembiraan pikiran yang sebenarnya,
juga memiliki sahabat yang benar-benar baik.
2. Ia memiliki keyakinan yang mendalam akan (hukum)
sebab dan akibat dan Ia memilih kehilangan kehidupan-nya daripada berbuat kejahatan.
3. Ia berlindung hanya kepada Buddha dan tidak kepada dewa
atau yang lainnya.
4. Ia memiliki pikiran yang lurus dan pandangan yang
benar, dan terbebas dari jaring keraguan akan nasib baik dan buruk.
5. Ia tidak akan terlahir kembali dalam kehidupan yang
tidak baik, sebaliknya selalu terlahir sebagai manusia atau dewa.
6. Berkah dan kebijaksanaan yang tak terbatas akan
meningkat dari waktu ke waktu.
7. Ia selamanya akan meninggalkan jalan yang salah dan
menapak jalan suci.
8. Pandangan yang berasal dari ego dirinya tidak akan
muncul dan Ia akan menghilangkan semua tindakan jahat.
9. Ia akan memiliki pemahaman yang tidak terhalang.
10. Ia tidak akan jatuh ke dalam kondisi apapun yang
sulit.
Ini adalah ke-10 (manfaat). Jika Ia mampu
menggunakannya untuk mencapai Penerangan Sempurna, pada saat Ia mencapai
Kebuddhaan, ia akan menyadari dengan cepat semua Buddhadharma dan mencapai
penguasaan kekuatan spiritual yang lebih tinggi. "
Pada
saat itu Yang Dijunjung Dunia lebih lanjut mengatakan kepada Raja Naga:
"Jika
ada Bodhisattva yang mampu untuk berhenti melakukan pembunuhan atau menyakiti,
dan melakukan berbagi, menjalankan semua perbuatan baik ini pada saat membina Jalan,
Ia akan selalu kaya, tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia akan memiliki umur
panjang dan tidak mati sebelum waktunya, dan Ia tidak akan terluka oleh
perampok atau musuh.
Karena
Ia telah tidak lagi mengambil apa yang tidak diberikan kepadanya dan menjalankan
berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia akan melebihi
yang lain(dalam hal ini), dan mampu mengumpulkan sepenuhnya semua yang dalam penyimpanan
Buddha-dharma.
Karena
Ia telah tidak lagi terlibat kehidupan yang tidak murni dan menjalankan berbagi,
Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Keluarganya saleh dan
taat. Tidak akan ada yang memandang ibu, istri dan anak perempuannya dengan
pikiran penuh nafsu.
Karena
Ia tidak lagi mengucapkan kepalsuan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu
kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Tanpa lagi memfitnah dia mengikuti Dharma
sejati. Sehingga semua yang ia laksanakan sesuai dengan ikrarnya pasti berhasil.
Karena
Ia tidak lagi mengucapkan hal apapun yang menyebabkan perselisihan dan menjalankan
berbagi, Ia akan selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Keluarganya akan
harmonis dan semua anggota keluarganya memiliki aspirasi yang sama dan bersukacita
dalam hal yang sama, juga tidak akan pernah saling ribut untuk hal yang tidak masuk
akal.
Karena
Ia tidak lagi mengucapkan hal yang kasar dan menjalankan berbagi, Ia akan
selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Pada setiap pertemuan semua orang bergembira
menerimanya sebagai guru. Kata-katanya akan dipercaya tanpa penolakan.
Karena
Ia tidak lagi mengucapkan hal yang tidak berarti dan menjalankan berbagi, Ia akan
selalu kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Kata-katanya tidak akan sia-sia,
tetapi akan diterima dengan penuh hormat oleh semua orang. Dia mampu dan
terampil dalam memecahkan keraguan dan ketidakpastian.
Karena
Ia tidak lagi dikuasai keserakahan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya
tanpa ada yang bisa merampoknya. Semua miliknya diberikan (kepada orang lain)
dengan penuh kasih. Keyakinannya tegas dan pemahaman mengakar dengan baik. Dia
diberkahi dengan otoritas yang besar dan kekuatan.
Karena
Ia tidak lagi dikuasai kemarahan dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu kaya
tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia segera mencapai kebijaksanaan yang bebas
dari halangan. Semua kualitas dirinya bermartabat sehingga semua orang menghormati
dan mencintainya.
Karena
Ia tidak lagi dikuasai oleh kebodohan batin dan menjalankan berbagi, Ia akan selalu
kaya tanpa ada yang bisa merampoknya. Ia selalu terlahir dalam keluarga yang
memiliki pandangan yang benar, dipenuhi sikap hormat hormat dan keyakinan. Ia melihat
Sang Buddha, mendengar Dharma dan mendukung Komunitas Pembina. Dia tidak pernah
lupa atau kehilangan kesadaran sempurnanya.
Ini
adalah manfaat besar yang diperoleh oleh Mahasattva, yang pada saat Ia membina jalan
Bodhisattva, berlatih ke-sepuluh perbuatan yang baik dan melengkapinya dengan berbagi.
Dengan
demikian, oh Raja Naga, Saya rangkum. Karena Ia melengkapi pelaksanaan ke-sepuluh
perbuatan baik dengan moralitas, makna dan manfaat dari semua Buddha-dharma
dapat muncul (baginya) dan ikrar besar-nya dapat dilaksanakan hingga selesai.
Karena
Ia melengkapi (menjalankan ke-sepuluh perbuatan baik) dengan kesabaran, Ia
memiliki suara yang sempurna dari Sang Buddha juga semua tandanya akan menjadi
indah.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan upaya, Ia dapat menghancurkan musuh dalam
bentuk Mara dan masuk ke dalam penyimpanan Buddha-dharma.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi, sehingga kesadaran, kebijaksanaan,
rasa malu, terang nurani dan ketenangan-nya muncul.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan kebijaksanaan, Ia mampu memotong habis pandangan
salah yang timbul dari diskriminasi.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan cinta kasih, maka (pikiran dalam) kemarahan
atau melukai semua makhluk tidak muncul dalam dirinya.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan welas kasih, Ia akan memiliki simpati
terhadap semua makhluk dan tidak akan pernah bosan atau mengacuhkan mereka.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan sukacita, saat ia melihat orang lain dalam
kebaikan, ia tidak akan iri dan mendengki.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ketenangan, ia tidak akan memiliki pikiran
yang melekat pada keadaan menguntungkan maupun yang membenci keadaan merugikan.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan empat cara untuk membantu (orang lain), Ia selalu
rajin dalam membantu dan mengajari semua makhluk.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan fondasi kesadaran, Ia akan menjadi trampil dalam
berkontemplasi akan ke-empat fondasi kesadaran.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-empat upaya yang benar, Ia akan dapat menghilangkan
sepenuhnya semua hal yang tidak baik.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-empat jalan menuju kekuatan, tubuh dan
pikiran –nya akan selalu tenang dan tidak tertekan.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-lima kualitas, keyakinan yang mendalam
akan terbentuk, akan ada upaya yang tak terhentikan, Ia selalu bebas dari
kebingungan dan delusi, Ia selalu dalam kedamaian dan keseimbangan, dan semua
kekotoran akan dienyahkan.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-lima kekuatan, semua permusuhan akan
sepenuhnya dihilangkan dan Ia tidak dapat dilukai.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-tujuh faktor pencerahan, Ia akan selalu menyadari
semua dharma.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan ke-delapan ruas dari jalan mulia, Ia akan
mencapai kebijaksanaan yang sempurna, yang akan selalu hadir bagi dirinya.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi tenang, Ia dapat mencuci bersih semua
ikatan dan kecenderungan (laten).
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan meditasi penetratif (perenungan), Ia akan
bisa menyadari sifat alami dari semua dharma sesuai dengan realitas.
Karena
Ia melengkapi (praktek ini) dengan cara (membina yang benar), segera ia akan
mencapai pemenuhan kebahagiaan yang terkondisi maupun tidak terkondisi.
Oh
Raja Naga, Anda harus tahu bahwa ke-sepuluh perbuatan baik ini dapat membantu
tercapainya ke sepuluh kekuatan (Tathagata), ke-empat jenis ketidak takutan, dan
ke-delapan belas Dharma yang menandakan (Buddha) dan semua Buddha-dharma. Oleh
karenanya, Anda harus menjalankan dan melatihnya dengan tekun.
Oh,
Raja Naga, sama seperti kota maupun desa, mereka semua tergantung pada tanah
besar di mana mereka berdiri. Semua tumbuhan, rumput, bunga, pohon dan kayu juga
tergantung pada tanah untuk pertumbuhan mereka. Demikianlah kesepuluh perbuatan
baik ini juga sama. Semua laki-laki dan dewa juga terwujud karena mereka. Pencerahan
semua Shravaka, Pratyeka, jalan Bodhisattva, dan semua Buddha-dharma mereka
semua tercapai karena kesepuluh tanah besar ini.
Setelah Sang Buddha menyampaikan ajaran ini, Raja Naga dari Samudra, bersama-sama dengan perkumpulan besar dari dewa, asura dan sebagainya, semua sangat bersukacita, menerimanya dengan penuh keyakinan dan dengan penuh hormat menjalankannya.
Setelah Sang Buddha menyampaikan ajaran ini, Raja Naga dari Samudra, bersama-sama dengan perkumpulan besar dari dewa, asura dan sebagainya, semua sangat bersukacita, menerimanya dengan penuh keyakinan dan dengan penuh hormat menjalankannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment