Saturday, September 26, 2009

KE-EMPAT BELAS LATIHAN KESADARAN

14-mindfulness dalam bentuk power point slide.


(dari Interbeing Oleh Thich Nhat Hanh)

Latihan Kesadaran Pertama: Keterbukaan
Sadar akan penderitaan yang diakibatkan oleh fanatisme dan ketidak-toleran, kita berdeterminasi untuk tidak berlebihan mengidolakan atau terkekang kepada doktrin, teori atau ideology tertentu. Ajaran Para Buddha adalah merupakan panduan yang membantu kita untuk mempelajari kehidupan secara mendalam dan mengembangkan pemahaman dan welas kasih. Mereka bukan merupakan suatu doktrin yang perlu diperjuangkan, atau malah perlu membunuh atau rela mati untuknya.

Latihan Kesadaran Kedua: Ketidakmelekatan terhadap pandangan
Sadar akan penderitaan yang diakibatkan oleh kemelekatan kepada pandangan dan persepsi yang salah, kita berdeterminasi untuk menghindari pandangan yang sempit dan terkekang oleh pandangan yang sekarang. Kita akan belajar dan melatih ketidakmelekatan terhadap pandangan, agar menjadi terbuka terhadap pemahaman dan pengalaman orang lain. Kita sadar bahwa pengetahuan yang sekarang dimiliki bukanlah suatu kebenaran mutlak yang taktergantikan. Kebenaran ditemukan dalam kehidupan, dan kita siap untuk mengamati kehidupan ke dalam dank e sekeliling kita, pada setiap saat, siap untuk belajar sepanjang hidup.

Latihan Kesadaran Ketiga: Kebebasan Berpikir
Sadar akan penderitaan sebagai akibat dari kita memaksakan pendapat kepada orang lain, kita berkomitmen untuk tidak memaksa orang lain, termasuk kepada anak-anak kita, dengan cara apapun – baik dengan otoritas, ancaman, uang, propaganda maupun indoktrinasi untuk mengadopsi pandangan kita. Kita akan menghargai hak orang lain untuk menjadi berbeda dan memilih apa yang akan menjadi keyakinannya dan semua keputusannya.
Kita tentu saja akan, membantu yang lain untuk meninggalkan fanatisme dan kepicikannya dengan berlatih secara mendalam dan terlibat dalam dialog yang penuh dengan welas kasih.

Latihan Kesadaran Keempat: Kesadaran akan Penderitaan
Dengan merenungkan secara mendalam esensi dari ‘penderitaan’, dapat membantu kita untuk mengembangkan welas kasih dan mencari jalan untuk keluar dari penderitaan.
Kita akan berdeterminasi untuk tidak menghindari penderitaan atau menutup mata kita dari penderitaan. Kita berkomitmen untuk mencari jalan, termasuk kontak pribadi, wujud maupun bunyi, untuk bersama mereka yang menderita, sehingga kita dapat memahami situasi mereka dengan mendalam dan membantu mereka mentransformasi penderitaan mereka ke dalam welas kasih, perdamaian dan kegembiraan.

Latihan Kesadaran Kelima : Kesederhanaan, Kehidupan yang Sehat
Sadar bahwa kebahagiaan yang sebenarnya adalah berakar pada perdamaian, solidaritas, kebebasan dan cinta kasih, tetapi bukan pada kekayaan dan ketenaran.
Kita berdeterminasi untuk tidak mempunyai tujuan hidup yang didasari ketenaran, keuntungan, kekayaan atau kesenangan sensual, dan tidak mengumpulkan kekayaan sementara jutaan yang lain kelaparan dan menghadapi kematian.
Kita berkomitmen untuk hidup sederhana dan membagi waktu kita, energy dan sumber daya materi dengan mereka yang membutuhkannya.
Kita akan mempraktikkan kebiasaan konsumsi yang penuh kesadaran, tidak memabukkan diri dengan alcohol, obat-obatan atau produk-produk apapun yang meracuni diri kolektif kita, fisik maupun kepekaan.

Latihan Kesadaran Keenam : Menghadapi Kemarahan
Sadar bahwa kemarahan akan menjadi halangan dalam berkomunikasi dan menciptakan penderitaan,
kita berdeterminasi untuk mengendalikan energy kemarahan begitu ia muncul, mengenalinya, dan mentransformasi benih-benih kemarahan yang tersembunyi mendalam pada kesadaran kita.
Saat kemarahan muncul, kita berdeterminasi untuk tidak melakukan atau menyatakan apapun, sebaliknya segera menenangkan diri, segera mengenali, ‘menyatu’ dan mengamatinya kemarahan ini dengan mendalam.
Dengan demikian kita akan belajar, dengan mata cinta kasih mengamati diri kita sendiri juga mereka yang kita anggap sebagai penyebab kemarahan kita.

Latihan Kesadaran Ketujuh: Hidup Berbahagia pada Saat Sekarang
Sadar bahwa kehidupan hanyalah ada pada saat sekarang ini dan adalah memungkinkan untuk hidup berbahagia di sini pada saat sekarang ini, kita berkomitmen untuk melatih diri kita untuk hidup ‘sepenuhnya’ pada saat sekarang, pada keseharian hidup.
Kita akan berusaha untuk tidak terhanyut oleh penyesalan maupun kebanggan akan masa lalu, kekhawatiran terhadap masa depan, ataupun ketamakan, kemarahan ataupun rasa iri pada saat sekarang. Kita akan senantiasa menarik kembali kesadaran agar hanya hidup pada saat sekarang.
Kita berdeterminasi untuk mempelajari hidup yang penuh kesadaran dengan menyentuh berbagai elemen yang penuh kemukjijatan, menyegarkan dan menyembuhkan yang tersedia di dalam diri maupun di sekitar kita, dan dengan menumbuhkan benih kegembiraan, perdamaian, cinta dan pengertian dalam diri kita, dengan demikian memfasilitasi transformasi dan penyembuhan terhadap kesadaran kita.

Latihan Kesadaran Kedelapan: Komunitas dan Komunikasi
Sadar bahwa komunikasi yang lemah selalu mengakibatkan perpisahan dan penderitaan, Kita berkomitmen untuk melatih diri dalam pendengaran yang penuh welas kasih (karuna) dan pembicaraan yang penuh cinta kasih (metta).
Kita akan belajar untuk mendengar dengan mendalam tanpa menghakimi atau bereaksi dan tidak akan
Akan menyatakan apapun yang akan mengakibatkan ketidak-nyamanan atau menyebabkan perpecahan pada komunitas.
Kita akan melakukan apapun untuk memungkinkan terbukanya komunikasi. berkonsiliasi dan menyelesaikan semua konflik, yang sekecil apapun.

Latihan Kesadaran Kesembilan: Pembicaraan yang Berdasarkan Kebenaran dan Kasih
Sadar bahwa pembicaraan bisa mengakibatkan penderitaan maupun kebahagiaan, kita berkomitmen untuk berusaha berbicara dalam kebenaran dan yang membangun, hanya menggunakan kata-kata yang memberi harapan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Kita berdeterminasi untuk tidak menyatakan hal yang tidak benar untuk kepentingan pribadi ataupun membuat orang lain terkesan, ataupun menyatakan hal yang akan mengakibatkan perpecahan dan kebencian.
Kita juga tidak akan menyebarkan berita yang kita tidak yakin akan kebenarannya ataupun mengkritik apalagi sampai menghujat sesuatu yang kita tidak tahu kepastiannya.
Sebaliknya kita akan berusaha yang terbaik untuk berbicara tentang ketidakadilan, walaupun itu akan mengancam keselamatan kita.

Latihan Kesadaran Kesepuluh: Melindungi Sangha (Komunitas Pembinaan Diri)
Sadar bahwa esensi dan tujuan dari sebuah komunitas pembinaan diri adalah untuk membina pemahaman dan welas kasih, kita berdeterminasi untuk tidak pernah menjadikan komunitas pembinaan diri bagi kepentingan/keuntungan pribadi, lebih lagi tidak menjadikannya sebagai instrumen politik.
Sebuah komunitas pembinaan diri perlu mengambil posisi yang jelas dalam menghadapi opresi ataupun ketidakadilan dan harus berjuang untuk merubah keadaan tanpa secara langsung terlibat dalam konflik partisan.

Latihan Kesadaran Kesebelas: Sumber Kehidupan yang Benar
Sadar bahwa kekerasan dan ketidak-adilan telah terjadi terhadap lingkungan dan masyarakat, kita berkomitmen untuk tidak terlibat dalam pola hidup yang akan menyakiti manusia maupun alam.
Kita akan melakukan yang terbaik untuk memilih suatu sumber kehidupan yang membantu tercapainya idealisme sesuai pemahaman dan welas kasih kita.
Sadar akan keadaan ekonomi global, realitas politik dan social, kita akan berperilaku secara bertanggung –jawab sebagai konsumen dan sebagai warga, untuk tidak mendukung badan/perusahaan yang menindas hak hidup orang lain.

Latihan Kesadaran Keduabelas: Menghormati Kehidupan
Sadar bahwa demikian banyak penderitaan yang telah diakibatkan oleh perang dan konflik, kita berdeterminasi untuk membina ‘tanpa-kekerasan’, lebih pengertian, dan welas kasih dalam keseharian hidup, untuk mendukung pendidikan tentang perdamaian, melatih kesadaran, dan rekonsiliasi/keutuhan keluarga, komunitas, bangsa dan dunia.
Kita berdeterminasi untuk tidak membunuh dan tidak mengakibatkan yang lain untuk membunuh.
Kita akan dengan rajin melakukan pencarian, bersama komunitas pembinaan diri kita untuk melindungi kehidupan dan menghindari peperangan.

Latihan Kesadaran Ketigabelas: Kemurahan Hati
Sadar bahwa penderitaan yang disebabkan oleh eksploitasi, ketidak-adilan social, pencurian dan opressi, kita berkomitmen untuk membina cinta kasih dan terus mencari cara untuk bekerja demi kelayakan hidup bagi banyak orang, hewan, tumbuh-tumbuhan dan mineral.
Kita akan melatih kemurahan hati untuk berbagi waktu, energy, dan sumber daya materi dengan mereka yang membutuhkannya.
Kita berdeterminasi untuk tidak mencuri dan juga tidak memiliki apapun yang seharusnya menjadi milik orang lain.
Kita akan menghormati kepemilikan orang lain, tetapi juga berusaha mencegah kejadian dimana ada yang mengambil keuntungan di atas penderitaan manusia ataupun makhluk lainnya.

Latihan Kesadaran Keempatbelas: Perilaku yang Benar
Sadar bahwa sebuah hubungan yang terjadi semata-mata dalam 'kegilaan' tidak akan pernah mengakhiri perasaan kesepian, tetapi sebaliknya akan mengakibatkan lebih banyak lagi penderitaan, frustasi dan terkucil,
Kita berdeterminasi untuk tidak terlibat dalam suatu hubungan sexual tanpa kesepahaman bersama, cinta dan komitmen jangka panjang
Dalam membangun suatu hubungan, kita harus memahami penderitaan di masa yang akan datang yang bisa diakibatkan oleh sebuah ‘kealpaan’ diri kita.
Kita tahu bahwa untuk mempertahankan kebahagiaan untuk diri sendiri maupun orang lain, harus dimulai dengan menghormati hak dan komitmen diri sendiri maupun dia yang lain.
Kita harus dan akan melakukan segala sesuatu dalam batas kemampuan kita untuk melindungi anak-anak dari kekerasan, dan mencegah pasangan dan keluarga menjadi terpecah belah, apalagi bila adalah disebabkan oleh pola perilaku seksual yang salah.
Kita harus dan akan memperlakukan raga kita dengan penuh hormat dan menujukan energy kita (vitalitas, kekuatan dan semangat) untuk pencapaian idealism bodhisattva kita.
Kita harus sepenuhnya sadar akan tanggungjawab dari membawa kehidupan baru ke dunia ini, dan akan merenungkan keadaan dunia tempat kita akan mengantar kehidupan yang baru ini.

No comments: