Sunday, September 20, 2009

Yes We Can.. Oh Can We??

Untuk Slide dapat dilihat di "Perlindungan-lingkungan"


© All Rights Reserved, Krebs Sebastien
diterjemahkan dari diskripsi foto di flickr


Saya telah menunggu lama sebelum akhirnya menampilkan foto ini, karena saya menginginkannya sempurna dan mempunyai penjelasan disertakan bersamanya.
Dalam tahun-tahun terakhir, saya menjadi semakin sadar akan semua persoalan ini, yang kebanyakan orang memilih untuk mengabaikannya atau terlalu takut untuk menghadapinya.
Bumi telah melapuk dari yang paling atas hingga ke paling bawahnya, dan kita yang melakukannya.

Mulai dari lubang Ozone menganga di atmosfir, yang disebabkan oleh gas CFC, dengan melelehnya es abadi, jauh di bawah tanah Russia disebabkan oleh pemanasan global.

Mulai dari semakin 'letih'nya tanah pertanian di Perancis, yang suatu ketika merupakan suatu negara dengan praktik Gastronomy yang terbaik, yang disebabkan oleh praktek monokultur dan pemupukan selama beberapa dekade, hingga tanah yang masih tercemari radio aktif di sekitar Chernobyl yang belum juga membaik sesudah 25 tahun dan kini telah mempengaruhi anak-anak yang malah belum lahir pada saat kejadian petaka dahulu.

Mulai dari sisa minyak yang kita hirup di udara, yang merupakan sisa pembakaran karbon yang disimpan dan dikubur dalam-dalam oleh bumi selama jutaan tahun, hingga pada semakin menghilangnya populasi lebah di seluruh dunia, yang merupakan species kunci untuk keberlangsungan manusia, sebagai akibat dari penggunaan pestisida.

Mulai dari peternakan ayam yang sangat tidak hygienis dan dipenuhi banyak bakteri menular, mengakibatkan pandemik yang menakutkan (padahal hanya dibutuhkan 30 menit sinar matahari langsung untuk menghilangkan ancaman ini), hingga peterkanan ikan besar-besaran di Chili, yang menghancurkan keseluruhan kehidupan laut (bersama dengan semua populasi di dalamnyanya) agar menjadi makanan untuk salmo di Skotlandia, sehingga setiap orang dapat menikmati apa yang sebelumnya dianggap kemewahan.

Mulai dari penderitaan mereka yang tinggal di kota-kota yang telah tercemari secara kimia di Bangladesh, untuk memastikan mereka yang kaya tidak perlu membelanjakan terlalu banyak untuk mendapatkan pakaian kulit baru setiap musimnya, hingga perusahaan multi nasional seperti Shell, yang menutup kantor cabangnya di seluruh dunia, dan melakukan pemutusan hubungan kerja agar tetap dapat mempertahankan laba di tengah kesulitan ekonomi, untuk kembali dibuka kelak saat tenaga kerja telah lebih murah.

Tetapi, pada hari ini, apakah ada yang telah berubah? atau perbolehkan saya untuk bertanya, adakah di antara kita yang telah berubah?

Banyak yang memanti pemerintah atau perusahaan-perusahaan besar untuk menemukan jawaban dan kemudian menerapkan solusi terbaik, tapi berhentilah menunggu, karena mereka tidak akan melakukannya. Karena mereka memang tidak bisa melakukannya, atau memang tidak ingin melakukannya.

Perusahaan-perusahaan besar hanyalah melihat lingkungan (hak-hak hidup masyarakat dan kemakmuran hidup mereka) sebagai penghalang bagi pemenuhan keserakahan dan tercapainya keuntungan.

Pemerintah tidak berdaya dalam menghadapi perusahaan-perusahaan besar dan lobbi-lobbinya.
Dan walaupun mereka mampu, mereka tidak akan berubah untuk menolongmu....menolong kita.... karena sebagian dari mereka justru merasa diuntungkan dengan pemanasan global, seperti bagi Rusia dan Canada, karena akan membuka akses bagi rute navigasi dan sumber daya gas di wilayah mereka.

Dan sementara ini, semuanya berjalan seperti sebelumnya.
Tidak ada yang memberitahumu untuk tidak membuang waktu bodoh di depan TV dan waktu belanja setiap Sabtu sore di berbagai pusat perbelanjaan.
Tidak ada yang memberitahumu untuk mengurangi konsumsi daging dan ikan dan mulai menggunakan barang lokal.
Tidak ada yang memberitahumu tentang apa yang terpenting untuk dilakukan.... atau bila mereka melakukannya, tidak ada yang akan mendengarkan mereka, karena mereka dianggap aneh, tidak lazim dan anarkis.

Tidak, malah sebaliknya kita diberitahu untuk melanjutkan berbelanjan untuk 'menyelamatkan ekonomi'. Suku bunga telah diturunkan sedemikian rupa hingga angka yang tidak masuk akal untuk memastikan tidak ada yang menabung , sehingga tetap menjadi sandera dari sistem yang ada sekarang.
Biaya penerbangan telah mencapai titik yang terendah yang pernah ada. Yang kaya lebih kaya dari sebelumnya, dan yang miskin lebih miskin dari sebelumnya. Makanan tidak lagi aman untuk dimakan dan minuman tidak aman untuk diminum.... itupun bila beruntung mempunyai akses untuk memperolehnya.

Kita tidak hanya mengahadapi satu krisis besar, tetapi bertingkat banyak, dan terjadi bersamaan!

Banyak yang masih juga berusaha mempertahankan sistem yang telah terbukti tidak menjamin keberlangsungan.

Apa yang kebanyakan orang gagal untuk pahami adalah bukan Bumi yang sebenarnya perlu kita selamatkan. Adalah diri kita sendiri, Manusia. Bumi akan berhasil menemukan caranya untuk selamat dan pulih...akan ada caranya...Tetapi akankah kita? dan bila kita selamat, Apakah Bumi akan tertap nyaman dan bersahabat seperti sebelumnya? Apakah kita harus menunggu suatu perubahan iklim global baru akan bereaksi?Atau menunggu suatu pandemik lain yang mematikan? Rubuhnya ekonomi global? atau rubuhnya ekosistem?

Manusia telah membuktikan dirinya sebagai species yang sangat luar biasa. Jadi, pasti kita bisa.....HANYA AKANKAH KITA MELAKUKANNYA?

Saya akan…


.

No comments: