Sunday, July 5, 2009

The Five Precepts



Hari itu saya kesiangan untuk sarapan di restoran vegetarian samping lobby hotel tempatku menginap. Pelayan kelihatannya sudah mulai akan merapikan meja buffet saat saya turun, namun segera mereka mempersilahkan saya mengambil sarapanku. Saya mengambil yang dibutuhkan dan mengatakan kepada mereka bahwa saya sudah mengambil cukup.

Saya katakan kepada mereka bahwa saya mau duduk agak lama, jadi mempersilahkan mereka untuk melanjutkan aktivitas tanpa perlu sungkan.

Menghirup susu kacangku, saya melihat para pelayan sudah selesai merapikan meja dan mulai berkumpul dengan sebuah buku kecil di tangan. Tidak lama kemudian manager bergabung. Para pelayan dan pekerja lainnya berbaris rapi dalam dua kelompok pria dan wanita mendengarkan pengarahan pendek.

Kemudian, sayup-sayup saya mendengar mereka membaca sesuatu dari buku kecil yang dibawa. Awalnya saya menganggap mereka sedang membaca sejenis aturan perusahaan, namun kemudian saya menangkap sesuatu yang akrab dalam lantunan dialek mandarin mereka. saya tajamkan telingaku, mencuri dengar, dan betapa menakjubkan, mereka sedang mengulang 'Wu Cie/kelima-sila/the five precepts'.

Saya tidak yakin sepenuhnya yang mereka baca adalah versi tulisan Thich Nhat Hanh, tapi sekelebat saya dengar sangat-sangat dekat, paling tidak satu semangat.


Berikut "Melatih kelima kesadaran'-nya Thich Nhat Hanh dalam bahasa Indonesia:

SILA PERTAMA: MENGHORMATI KEHIDUPAN
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh hancurnya kehidupan,
Saya berjanji untuk menumbuhkan welas kasih dan mempelajari segala cara untuk melindungi kehidupan manusia, binatang, tumbuhan maupun mineral.
Saya berketetapan hati untuk tidak membunuh, tidak membiarkan yang lain untuk membunuh, dan tidak mendukung segala bentuk pembunuhan apapun di dunia, tidak juga dalam pikiranku, tidak juga dalam pilihan sikap hidupku.

Video: The first mindfulness training dapat ditemukan di Favorites di
http://www.youtube.com/user/sommaratana


SILA KEDUA: KEMURAHAN HATI
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh eksploitasi, ketidak-adilan sosial, pencurian dan penindasan,
Saya berjanji untuk menumbuhkan cinta kasih dan mempelajari segala cara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi manusia, binatang, tumbuhan maupun mineral.
Saya berjanji untuk melatih kemurahan hati dengan saling berbagi waktu, energi, dan sumber daya material dengan semua yang benar-benar membutuhkannya.
Saya berketetapan hati untuk tidak mencuri, dan tidak memiliki apa yang seharusnya menjadi milik orang lain.
Saya akan selalu menghormati kepemilikian orang lain, dan saya akan berupaya untuk menghalangi mereka yang mengambil keuntungan di atas penderitaan orang lain, juga di atas penderitaan species lain di dunia.


SILA KETIGA: TANGGUNG JAWAB SEKSUAL
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh perbuatan seksual yang tidak seharusnya,
Saya berjanji untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan mempelajari segala cara untuk melindungi keselamatan maupun integritas(kehormatan) individu, pasangan, keluarga, maupun masyarakat.
Saya berketetapan hati untuk tidak terlibat dalam hubungan seksual tanpa rasa cinta dan komitmen jangka panjang.
Untuk melindungi kebahagiaan diriku maupun orang lain,
Saya berketetapan hati untuk menghormati komitmen diriku, juga komitmen orang lain.
Saya akan melakukan segala sesuatu yang di dalam batas kemampuanku untuk melindungi anak-anak dari kejahatan seksual, juga berupaya untuk menghindarkan hancurnya pasangan maupun keluarga sebagai akibat dari perbuatan seksual yang tidak seharusnya.


SILA KEEMPAT: MENDENGARKAN DENGAN MENDALAM DAN PEMBICARAAN YANG PENUH KASIH SAYANG
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh pembicaraan yang tidak bertanggung jawab dan ketidak mampuan untuk mendengarkan orang lain,
Saya berikrar untuk membiasakan pembicaraan yang penuh kasih sayang dan mendengarkan dengan mendalam demi untuk membawa keceriaan dan kebahagiaan untuk orang lain dan membebaskan mereka dari penderitaan mereka.
Mengetahui bahwa pembicaraan dapat menghasilkan kebahagiaan maupun penderitaan,
Saya berikrar untuk berbicara dengan sebenar-benarnya, dengan kata-kata yang akan membawa rasa percaya diri, kegembiraan dan harapan.
Saya berketetapan hati untuk tidak menyebarkan berita yang tidak dapat saya pastikan kebenarannya dan tidak akan mengkritik apalagi sampai menyalahkan apa yang saya belum dapat pastikan.
Saya akan menghindari pembicaraan yang hanya akan mengakibatkan perpecahan dan cekcok, yang hanya akan mengakibatkan hancurnya keluarga dan komunitas.
Saya akan menjalankan segala upaya untuk rekonsiliasi dan menyelesaikan segala konflik, yang paling kecil sekalipun.


SILA KELIMA: DIET BAGI MASYARAKAT YANG PENUH KESADARAN
Menyadari penderitaan yang diakibatkan oleh konsumsi yang ‘tanpa kesadaran’,
Saya berikrar untuk mempertahankan kesehatan, jasmani maupun kejiwaan, untuk diriku, keluargaku, dan masyarakat-ku dengan menjalankan pola makan, minum dan konsumsi yang penuh kesadaran.
Saya berikrar untuk hanya makan yang tidak mengganggu kedamaian, kenyamanan dan keceriaan pada tubuhku, kesadaranku, dan pada tubuh kolektif keluarga dan masyarakatku.
Saya berketetapan hati untuk tidak mengkonsumsi alkohol atau bentuk narkotika apapun, juga tidak makan apapun yang memabukkan, juga tidak yang berbentuk program TV , majalah, buku, film maupun pembicaraan tertentu.
Saya menyadari, jika sampai merusak tubuh maupun kesadaranku dengan racun-racun ini,berarti telah mengkhianati leluhur-ku, orang tua-ku, masyarakat-ku juga semua generasi yang akan datang.
Saya akan mengupayakan untuk merubah segala bentuk kekerasan, ketakutan, kemarahan maupun kegalauan dalam diriku maupun dalam masyarakat dengan menjalani diet tertentu bagi diriku pribadi maupun bagi masyarakat.
Saya menyadari diet yang sepantasnya adalah sangat krusial untuk transformasi diri, dan transformasi masyarakat.


(Thich Nhat Hanh)
..

No comments: