Monday, June 29, 2009

Buddha‘s Lost Children


Di tempat terpencil perbatasan Tailand, sebagai bagian dari segitiga emas, ada satu wilayah yang hanya dikenal karena penyelundupan narkotika-nya dan suku-suku pengunungannya yang terbelakang, ada seorang yang mendedikasikan dirinya untuk mensejahterakan anak-anak terlantar, yang tersisihkan di wilayah itu.

Ia adalah mantan tentara dan seorang juara Thai-Boxing, yang selanjutnya memilih kehidupan dan kedamaiannya sebagai bhiku Buddhis, Phra Khru Bah Neau Chai Kositto dengan dedikasinya, disiplin dan daya tahannya yang tanpa batas, harus berhadapan dengan gembong penyelundupan narkotika dan perjudian. Berkelana menunggang kuda, tanpa rasa takut, untuk memberikan doanya dan cinta kasihnya yang 'keras'.

Bersama dengan Wat Maa Tong (Biara Kuda Emas)-nya, dia juga membangun penampungan anak yatim-terlantar, sekolah dan klinik - yang bagaikan 'surga' bagi semua anak-anak suku pegunungan, yatim piatu ataupun yang terlantar di wilayah tersebut. Ia dilihat sebagai figur perpaduan dukun, ayah dan pelatih bagi mereka....


Kisah Perjalanan dan karyanya diabadikan dalam film dokumenter Buddha's Lost Children.


1 comment:

Anonymous said...

I want to teach people for basic skills of living-teach them that life isn't just a matter of chance.
It's a matter of choice.
I see myself as a distributor of knowledge.

~Phra Khru Bah Neua Chai Kositto~

Membacanya, aku selalu teringat nasihat uncle disaat gundah bahwa semua yang kujalani adalah pilihanku.